REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) meneliti lebih 100 jenis flora atau tumbuhan yang dikoleksi dari kawasan Gunung Patah dalam Hutan Lindung Raja Mandare, Kabupaten Kaur, Bengkulu.
Peneliti Bidang Ekologi dan Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas-LIPI, Imawan Hidayat mengatakan penelitian flora Gunung Patah dilakukan karena ekosistem kawasan tersebut dinilai masih asli.
"Kami berusaha mengeksplor daerah yang masih asli atau belum ada campur tangan manusia, dengan harapan dapat menemukan jenis-jenis asli tumbuhan yang berasal dari daerah tersebut," katanya.
Berdasarkan literatur, kata Imawan, Gunung Patah yang berada di perbatasan Provinsi Bengkulu dengan Sumatra Selatan merupakan gunung yang memenuhi kriteria tersebut. Hasil ekspedisi selama empat hari kata dia, bersama empat orang anggota tim dibantu masyarakat setempat, mereka mendapatkan 220 nomor koleksi atau sekitar lebih dari 100 jenis tumbuhan.
"Kami akan rawat dan kembangbiakkan dan diteliti lebih lanjut manfaatnya bagi masyarakat," ucapnya.
Bila tumbuhan itu mampu berkembang biak maka akan ditanam di Kebun Raya Cibodas sehingga dapat dilihat oleh masyarakat dan jadi bahan referensi penelitian oleh akademisi dan peneliti lainnya.
Selain meneliti tumbuhan di Gunung Patah, peneliti LIPI itu juga mempelajari habitat bunga Rafflesia bengkuluensis di sekitar Hutan Lindung Raja Mandara.
"Untuk Rafflesia bengkuluensis kami hanya ingin mempelajari habitat tumbuh dan kaitannya dengan tumbuhan lain," katanya.