Rabu 27 Apr 2016 13:07 WIB

Merasa Dirugikan, Sopir Angkot Bogor Demo Tolak SSA

Rep: C32/ Red: Indira Rezkisari
Lalu lintas di Kota Bogor
Foto: Antara
Lalu lintas di Kota Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah memberlakukan Sistem Satu Arah (SSA) di seputaran Kebun Raya Bogor (KRB). Usai rencana SSA dipatenkan pada 18 April 2016, hari ini (27/4) ratusan sopir angkot melakukan aksi demo.

Sopir angkot berkumpul menyuarakan aksi demonya di halaman Balaikota Bogor. Sopir angkot menyatakan keberatannya terhafap program SSA karena merasa dirugikan.

"Sopir angkot merasa kebijakan tersebut sangatlah merugikan. Selain itu, kebijakan tersebut juga menurunkan penghasilan dari para sopir angkot," kata koordinator aksi demo Empay Supardi, Rabu (27/4).

Salah satu sopir angkot 02 Asep Ahmad meminta Walikota Bima Arya segera menemui pendemo untuk menanggapi aspirasinya. "Saya minta batalkan SAA karena sangat merugikan pendapatan kami," tutur Asep.

Para sopir angkot mengancam jika Bima tidak menemui pendemo dan memberikan solusi makan akan membekukan Jalan Otto Iskandardinata (Otista). Salah satunya, Asep mengeluhkan penumpang yang biasa menuju Bogor Trade Mall (BTM) tidak mau naik karena setelah SSA harus turun di Pasar Bogor bukan di depan mal tersebut.

Aksi unjuk rasa dimulai dari Bale Binarum dengan sasaran Gedung Walikota Bogor dan Gedung DPRD Kota Bogor. Sekitar 300 sopir angkot ikut melakukan unjuk rasa di Balaikota Bogor.

Empay meminta Bima untuk mengembalikan jalur lalu lintas seperti semula. "Kami juga akan menyampaikan aspirasinya kami kepada DPRD terkait kebijakan tersebut," jelas Empay.

Beberapa trayek yang terdampak karena dari kebijakan SSA yaitu angkot 08, 02, 14, 06, dan 12. Akibatnya beberapa penumpang dari Stasiun Bogor selama demo berlangsung kesulitan mencari kendaraan umum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement