REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Dedi Mulyadi mengajak kaum intelektual yang tergabung dalam KAHMI untuk terus menumbuhkan pendidikan karakter. Salah satu caranya dengan membudayakan menulis tentang daerahnya masing-masing.
"Minta kaum intelektual KAHMI untuk menulis tentang kedaerahan, sekali-kali nulis cerita tentang kampungnya," kata Dedi juga menjabat sebagai Bupati Purwakarta usai melantik pengurus KAHMI Kabupaten Garut di Pendopo Garut, Selasa (26/4).
Ia menuturkan kaum intelektual muda dikalangan KAHMI agar menumbuhkan kebiasaannya dengan menulis cerita daerahnya di Garut maupun daerah lainnya di Jabar. Menurut dia, selama ini kalangan pemuda lebih banyak cara berpikirnya terlalu tinggi dan gemar berwacana, padahal seharusnya dapat berbicara tentang kenyataan.
"Selama ini kita cuma bicara langit, tidak bicara bumi, realita kehidupan sehari hari," katanya.
Ia menyarankan bagi kaum pemuda untuk memulai menulis cerita kedaerahan seperti daerah Sancang, Bungbulang di Kabupaten Garut, maupun Purwakarta dan daerah lainnya. "Saatnya bikin karya tulis untuk membentuk karakter, itu yang saya dorong," katanya.
Sementara itu, kedatangannya ke Garut untuk melantik pengurus KAHMI Garut, selanjutnya menyampaikan agar memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat banyak. Dedi menyampaikan harapannya kepada organisasi untuk dapat dicintai masyarakat dan mendorong kebijakan pemerintah untuk memprioritaskan kepentingan publik.
"Prioritaskan kepentingan publik, di Garut tidak boleh ada lagi masyarakat yang tidak terlayani," katanya.