Rabu 27 Apr 2016 06:32 WIB

TNI Terima Pistol Rakitan dan Ganja dari Warga Papua

Ganja Kering (Illustrasi)
Foto: CORBIS
Ganja Kering (Illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) Lintas Udara 431/Satria Setia Perkasa (SSP) menerima satu pucuk pistol api rakitan dan ganja kering 5 gram dari masyarakat yang berada di sekitar Pos Yabanda, Kampung Warleb, Kabupaten Keerom, Papua. Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabidpenum) Puspen TNI Kolonel Czi Berlin G mengatakan, selain pistol api rakitan, masyarakat juga menyerahkan munisi kaliber 5,56 mm sebanyak 7 butir dan munisi pistol sebanyak 4 butir.

"Masyarakat menyerahkan barang tersebut karena kesadarannya sendiri, setelah dilakukan penggalangan oleh anggota Pos Yabanda, dengan cara memberikan sosialisasi tentang bahaya Narkoba dan larangan kepemilikan senjata api tanpa ijin," katanya.

Prajurit Yonif Linud 431/SSP yang bermarkas di Maros, Sulawesi Selatan, kini tengah melaksanakan tugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) di wilayah RI-Papua Nugini. Menurut Berlin, sosialisasi itu rutin dilakukan agar semua masyarakat menyadari salah satu tugas Satgas yaitu untuk mengamankan perbatasan darat RI-PNG terutama dari masuknya narkoba yang bisa merusak generasi muda.

Selain sosialisasi, di bidang teritorial anggota Satgas Pamtas di wilayah RI-PNG juga kerap membantu warga Kampung Warleb, Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, yang sering berkunjung ke Kampung Yabanda untuk berkebun. Terkadang warga Kampung Warleb sampai kehabisan bahan makanan, bahkan ada yang sampai sakit. Melihat kesulitan warga tersebut, anggota Pos Yabanda memberikan bantuan bahan makanan berupa sembako dan pengecekan kesehatan.

"Selain itu, untuk mencegah masuknya senjata api ilegal yang bisa menimbulkan konflik dan mengakibatkan adanya korban, kesabaran anggota Satgas dengan proses waktu yang lama, akhirnya dapat menyadarkan masyarakat dengan sendirinya menyerahkan barang ilegal kepada Pos Yabanda," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement