Selasa 26 Apr 2016 06:53 WIB

Priyo Berniat Buka Kembali Jalur Keluarga ABG

Rep: Agus Raharjo/ Red: Indira Rezkisari
 Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar Priyo Budi Santoso (kiri) bersama Pengamat Politik Siti Zuhro (kedua kiri) memberikan pemaparan saat menjadi pembicara dalam diskusi yang bertemakan Babak Baru Partai Politik yang diadakan di Jakarta, Senin (25/4).  (R
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar Priyo Budi Santoso (kiri) bersama Pengamat Politik Siti Zuhro (kedua kiri) memberikan pemaparan saat menjadi pembicara dalam diskusi yang bertemakan Babak Baru Partai Politik yang diadakan di Jakarta, Senin (25/4). (R

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bakal calon ketua umum Partai Golkar, Priyo Budi Santoso menegaskan dirinya akan kembali membuka jalur untuk keluarga dan mantan ABRI Birokrasi Golkar (ABG). Jalur ini akan memberi ruang pada purnawirawan maupun pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) berkiprah di Golkar.

“Membangunkan kembali jalur ABG, yang dimaksud adalah keluarga besarnya, bukan militernya,” tutur Priyo di Jakarta, Senin (25/4).

Menurut mantan Wakil Ketua DPR RI ini, Golkar harus kembali ke khittohnya sebagai partai yang didirikan oleh petinggi ABRI. Namun, jalur yang akan dibukan Priyo ini bukan untuk anggota TNI aktif, melainkan keluarga besarnya atau purnawirawan. Sebab, dalam Undang-Undang masih tidak mengizinkan anggota TNI maupun Polri aktif untuk ikut berpolitik.

Menurut Priyo, Golkar selama ini alpa terhadap kiprah dari purnawirawan TNI maupun Polri di partainya. Padahal, banyak tokoh dari TNI maupun Polri yang sudah purna tugas masuk ke dalam partai politik. Mereka sudah banyak direkrut oleh partai lain, seperti Demokrat dan Hanura maupun Gerindra. Padahal, menyertakan purnawirawan membuat kepengurusan di partai politik semakin beragam.

Selain berniat untuk membuka kembali jalur keluarga ABG, Priyo juga berniat untuk meluaskan kepengurusannya dengan merekrut aktivis sampai generasi media sosial. Tujuannya adalah menyeimbangkan kepengurusan partai Golkar dari sisi profesi. Jadi, Golkar tidak hanya dipandang sebagai partai yang hanya dihuni oleh satu profesi tertentu.

“Agar mengembalikan Golkar tidak hanya dikuasai oleh satu profesi tertentu,” tegas Priyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement