Senin 25 Apr 2016 09:24 WIB

Survei Kedaikopi: Ahok Lebih Populer dari Ahmad Dhani

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Andi Nur Aminah
 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia‎ (KedaiKopi) meluncurkan hasil survei terbaru tentang isu yang ada di Ibukota. Survei tatap muka ini dilakukan pada 18hingga 21 April 2016. 

Survei ini untuk memantau tren isu Pilgub Jakarta pascapemanggilan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai saksi oleh KPK. Juga tren opini publik pascapenghapusan 3 in 1 di Jakarta.

Juru Bicara Kedaikopi Hendri Satrio mengatakan, urutan popularitas versi lembaga survei Kedaikopi adalah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ahmad Dhani, Yusril Ihza Mahendra, Susi Pudjiastuti, Abraham Lunggana, Adhyaksa Dault, Djarot Syaiful Hidayat, Sandiaga Uno, Moeldoko, M Idrus, Marco Kusumawijaya, dan Teguh Santosa.

Urutan akseptabilitas versi Lembaga Survei ini adalah Susi Pudjiastuti, Basuki Tjahaja Purnama, Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, Djarot Syaiful Hidayat, M. Idrus, Moeldoko, Teguh Santosa, Adhyaksa Dault, Marco Kusumawijaya, Abraham Lunggana, dan Ahmad Dhani. 

Sedangkan urutan elektabilitas adalah Basuki Tjahaja Purnama, Yusril Ihza Mahendra, Adhyaksa Dault, Sandiaga Uno, Susi Pudjiastuti, Abraham Lunggana, Ahmad Dhani, Moeldoko, Teguh Santosa, M Idrus, Djarot Syaiful Hidayat, Marco Kusumawijaya. 

"Sementara itu untuk permasalahan lain di Jakarta, 52,5 persen responden ‎percaya bahwa masalah kemacetan di Jakarta dapat di atasi," ujar Hendri, Ahad, (24/4).

Menurut responden, program yang dapat berhasil dalam mengatasi kemacetan adalah perbaikan kualitas kendaraan umum (32,8 persen), penambahan ruas tol dalam kota (20 persen), penambahan jalur busway (7,8 persen), ERP (6,3 persen), aturan 4 in 1 (5,8 persen), MRT (5 persen), nopol ganjil genap (3,8 persen). Selanjutnya larangan sepeda motor masuk jalur 3 in 1 (2,8 persen), LRT (1,3 persen ) dan usulan lainnya (7,5 persen).

‎Sedangkan moda transportasi yang paling dipilih masyarakat Jakarta saat tidak menggunakan kendaraan pribadi adalah busway (30,8 persen). Selanjutnya bus umum/angkot (28,3 persen), ojek online (16 persen), KRL (5,3 persen), taksi online (5,3 persen), ojek pangkalan (4,3 persen), bajaj (3,3 persen), taksi (3,3 persen) dan sepeda (1 persen).

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka di 40 kelurahan di lima Kota di DKI Jakarta yang melibatkan 400 responden. Pemilihan sampel dilakukan secara acak dengan metode sampel acak bertingkat. Sementara margin of error survei ini sebesar kurang lebih 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement