Senin 25 Apr 2016 01:26 WIB

Dampak Jika Amdal Reklamasi Dilakukan Parsial

Rep: C35/ Red: Achmad Syalaby
Pekerja berjaga di area proyek reklamasi pulau
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pekerja berjaga di area proyek reklamasi pulau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menegaskan pengkajian analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) secara parsial menyebabkan dampak penting secara nasional tidak akan terlihat. Dampak penting secara regional pun tereduksi menjadi dampak tidak penting.

Akibatnya, perhatian pengembang terhadap dampak tersebut menjadi kecil bahkan bukan tidak mungkin diabaikan. Misalnya dampak pada mata pencaharian nelayan yang terganggu oleh pembangunan pulau-pulau palsu dari hasil reklamasi.

"Terganggunya bahkan hilangnya mata pencaharian nelayan Jakarta dan sekitarnya merupakan dampak penting yang perlu diperhatikan dan menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan," tutur Puput TD Putra, Direktur Eksekutif Walhi DKI Jakarta melalui siaran resmi yang diterima Republika.co.id, Ahad (24/4). 

Dampak yang pasti terjadi apabila reklamasi tetap dilaksanakan, kata Putra, adalah Sebanyak 18.947 nelayan di teluk Jakarta akan kehilangan lahan tangkapan. Atau mereka terpaksa mengerahkan tenaga dan biaya yang lebih banyak lagi untuk mencapai lokasi penangkapan ikan. 

Padahal harga bahan bakar yang sudah sangat tinggi. Hal itu tentu mengakibatkan biaya operasional tinggi, yang akhirnya dapat mematikan rezeki kaum nelayan dan meningkatkan pengangguran.  

Selain itu reklamasi berpotensi menimbulkan dampak yang tidak kecil, bahkan cenderung mengarah kebencana nasional di Jakarta, khususnya di Jakarta Utara dan sekitarnya.

Hal ini karena proyek reklamasi Jakarta ini tidak hanya melibatkan kota Jakarta saja sebagai tapak pengurukan laut Teluk Jakarta, tapi daerah lain sebagai lokasi pengerukan pasir dan material pengurugan laut tersebut seperti di Serang dan sekitarnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement