Ahad 24 Apr 2016 21:33 WIB

Bekasi Jadikan ODOJ Agenda Tahunan Bagi Aparatur

Seorang jamaah yang tergabung dalam komunitas One Day On eJuz (ODOJ) melakukan tilawah bersama dalam rangkaian Dzikir Nasional di Masjid At-Tin, Jakarta, Kamis ((31/12).  (Republika/Wihdan)
Seorang jamaah yang tergabung dalam komunitas One Day On eJuz (ODOJ) melakukan tilawah bersama dalam rangkaian Dzikir Nasional di Masjid At-Tin, Jakarta, Kamis ((31/12). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu akan menjadikan kegiatan membaca Alquran One Day One Juz sebagai agenda rutin tahunan pemerintah setempat.

"Kegiatan ini efektif mengajak masyarakat muslim untuk membaca Quran, sebagai bentuk penyejuk iman dan ketakwaan dalam beragama," katanya di Bekasi, Ahad.

Hal itu dikatakan Syaikhu saat mengunjungi acara Milad ke-2 ODOJ DPA Kota Bekasi yang berlangsung di Masjid Al Azhar Jalan KH Noer Alie Bekasi Selatan, Ahad (24/4).

Menurut dia, program membaca Alquran itu diyakini dapat membawa banyak perubahan di Kota Bekasi.

"Program ini ingin mengajak para pemangku agama, pesantren dan pejabat-pejabat daerah, untuk berpartisipasi dalam rangka "one day one juz" (ODOJ) dan dimasukkan sebagai program pemerintah tahunan," katanya.

Menurut dia pemerintah Kota Bekasi bersama ODOJ berkomitmen untuk membentuk pribadi yang ahli dalam mendalami makna Alquran.

Ia juga menambahkan tidak hanya masyarakat muslim Bekasi, melainkan para stakeholder dan kantor pemerintahan untuk senantiasa menjaga ahlak mulia dengan mengamalkan nilai Alquran dan sunah nabi.

"Pemerintah berperan aktif dalam setiap kegiatan bersifat positif untuk terciptanya kota yang maju, sejahtera, serta ihsan," katanya.

Ia mengatakan, para aparatur muslim di lingkup Pemkot Bekasi wajib mengikuti program ODOJ agar lebih baik lagi memahami makna Alquran untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Untuk implementasi tingkat anak-anak akan diarahkan membaca Al Quran di sore hari atau pada waktu luang, misalnya pada jam 17.00 WIB atau 19.00 WIB," katanya.

Ia menambahkan, dalam peranannya sudah banyak sekolah yang menerapkan muridnya untuk gemar membaca Alquran di pagi hari sebelum berangkat sekolah ataupun sepulang sekolah.

"Sedangkan untuk anak yang mengikuti ekstra kulikuler di sekolah, bisa dilakukan di waktu Maghrib ataupun Isya," katanya.

Ia menjelaskan, perkembangan teknologi yang makin canggih saat ini harusnya bisa dimanfaatkan untuk mendukung kemudahan dalam membaca Alquran.

"Peranan Alquran itu tidak hanya sebagai penyejuk iman semata, melainkan sebagai penyemangat hidup, karena semuanya terangkum dalam Alquran," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement