REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, era kegelapan demokrasi Indonesia mulai terasa saat ini ketika reformasi dengan susah payah mengantarkan kita masuk pada era demokratisasi dengan berbagai kelemahan dan kekurangannya.
"Di tengah masyarakat yang semakin matang berdemokrasi namun justru elit utama demokrasi yakni partai politik melalui anggota DPR justru menggiring Indonesia kepada era kegelapan demokrasi melalui tirani partai politik," katanya, Sabtu, (23/4).
Tanda-tanda era kegelapan demokrasi antara lain mempersulit calon independen. Berusaha mengembalikan anggota DPR yang maju sebagai calon kepala daerah tidak perlu mundur.
Berusaha mengembalikan TNI/Polri ke gelanggang politik praktis melalui izin tidak perlu mundur bila ingin maju sebagai kepala daerah. Serta berusaha agar desain Undang-undang Terorisme cenderung represif dan abai terhadap hak asasi manusia.
"Usaha menggiring kepada era kegelapan demokrasi ini adalah bukti bahwa politisi Indonesia melalui partai politik yang ada justru tidak siap dengan dinamika demokrasi yang berkemajuan. Sebaliknya masyarakat indonesia semakin matang dan berkemajuan dalam berdemokrasi," kata Dahnil.
Namun watak demokrasi yang berkemajuan dan mulai matang tersebut berusaha dibusukkan oleh elit demokrasi yakni politisi melalui parpol di DPR.
''Makanya masyarakat sipil harus berjamaah menolak usaha perubahan undang-undang yang menggiring Indonesia masuk pada era kegelapan demokrasi.