REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ratusan siswa SMAN 1 Sindang, Kabupaten Indramayu mengikuti acara 'BI Mengajar' yang digelar Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jabar, di aula SMAN 1 Sindang, Kamis (21/4). Diharapkan para siswa mengenal tugas dan fungsi Bank Indonesia.
"Kami ingin memberikan edukasi kepada siswa bahwa BI merupakan bank sentral yang memiliki peran penting dalam bidang moneter, keuangan dan sistem pembayaran," ujar Kepala BI Perwakilan Jabar, Rosmaya Hadi.
Selain tugas dan fungsi BI, dalam acara "BI Mengajar" para siswa juga diberi penjelasan mengenai Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), Layanan Keuangan Digital (LKD) serta ciri-ciri keaslian uang rupiah (cikur).
Rosmaya mengungkapkan, uang merupakan salah satu alat vital dalam perekonomian suatu negara. Namun, seiring perkembangan teknologi, pembayaran transaksi ekonomi bisa dilakukan secara elektronik tanpa menggunakan lagi uang kartal.
"Sampai saat ini, peranan uang kartal masih sangat dominan dalam kegiatan perekonomian, terutama dalam transaksi ekonomi," terang Rosmaya.
Rosmaya menambahkan, dalam pemakaian uang kartal sehari-hari ditemukan sejumlah kendala. Di antaranya, uang palsu dan uang lusuh.
Lebih lanjut Rosmaya mengungkapkan, BI juga telah meluncurkan GNNT dan LKD untuk mendorong penggunaan transaksi non-tunai di Indonesia. Dengan pemberdayaan sistem pembayaran non-tunai, maka diharapkan bisa menjadi sarana edukasi tanpa mengesampingkan perlindungan konsumen, mendorong pembayaran elektronik oleh pemerintah dan sektor publik.
Anggota DPR RI, Kardaya Warnika, yang juga hadir dalam acara tersebut, menyatakan, sosialisasi kepada para siswa mengenai perbankan itu sangat penting. Sebab mereka akan segera melakukan kegiatan yang berkaitan dengan uang.