Rabu 20 Apr 2016 11:41 WIB

Banjarnegara Siapkan Hunian Tetap Korban Longsor

Foto udara lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (1/4).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Foto udara lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, segera menyiapkan hunian tetap bagi korban longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar. Hingga saat ini, korban longsor tersebut masih menempati hunian sementara yang berlokasi di SD Negeri 2 Clapar.

"Kami akan segera menyiapkan hunian tetap untuk mereka," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Catur Subandrio, Rabu (20/4).

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa dari 21 keluarga yang rumahnya mengalami kerusakan berat atau roboh akibat bencana tersebut, pihaknya kemungkinan hanya menyiapkan hunian tetap untuk 18 keluarga. Menurut dia, hal itu disebabkan tiga keluarga lainnya pernah menerima bantuan hunian tetap saat relokasi pascabencana longsor yang terjadi pada tahun 2009.

Akan tetapi, tiga keluarga tersebut tidak menempati hunian tetap di lahan relokasi yang telah dibangun pemerintah dan memilih membangun kembali rumahnya hingga akhirnya terkena bencana longsor pada tanggal 25 Maret 2016. Catur mengatakan bahwa rencana pembangunan hunian tetap di lahan relokasi sesuai rekomendasi Badan Geologi Bandung yang berlokasi di Blok Kandri, Desa Clapar, Kecamatan Madukara, masih dalam tahap negosiasi dengan 18 keluarga korban longsor.

Berdasarkan hasil pendataan, jumlah kerugian mencapai Rp 28,6 miliar. Bencana tersebut tidak hanya merusak rumah warga tetapi juga belasan hektare kebun salak dan infrastruktur jalan.

"Warga masih 'ngeyel' (menolak, red.) tidak mau direlokasi, sehingga kami harus kembali bertemu mereka dan kami belum tetapkan datanya. Kami tidak izinkan mereka kembali ke lahan yang ditempati sebelumnya karena tempat itu merupakan titik rawan," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement