REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu anggota Teman Ahok Ruhut Sitompul menyatakan, jika Ketua BPK Harry Azhar Aziz menghadapi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ibarat memercik air di dulang terpercik muka sendiri. Artinya, semakin BPK menyerang Ahok, semakin mereka akan menerima akibatnya sendiri.
''Apa dia tak punya cermin. Dengan Panama Papers-nya,'' kata Ruhut, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/4).
Menurut Ruhut, kalau uang yang dimiliki Ketua BPK merupakan uang halal, mengapa harus disimpan di luar negeri. Selain itu, Harry dituding tidak melaporkan harta kekayaannya sejak 2010.
Lalu, selama di DPR, Harry dinilai menggunakan semua bisnisnya baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri dengan menggunakan alamat kantor DPR. ''Dengan tiga hal ini, kau (Harry) lebih baik mundur saja lah. Malu. Jangan kau bikin karena kelakuan kamu kodok Jokowi ketawa,'' ucap Ruhut.
Politikus Demokrat itu juga menyebutkan kredibilitas audit RS Sumber Waras sangat meragukan dan tidak jelas. Ia menilai, audit BPK mengacu pada UU Tahun 2012, padahal sudah ada UU Tahun 2015.
Selain itu, BPK dinilai menafsirkan Nilai Jual Objek Pajak itu salah yaitu dengan menggunakan harga harga pasar. Sementara ada perbedaan harga antara NJOP dengan harga pasar. ''Itu oknum oknum BPK harus banyak dipenuhi,'' ujarnya.