REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan masyarakat yang masih hidup dalam kemiskinan seringkali dijadikan ajang untuk menjualkan narkotika dan obat-obatan (narkoba). Narkoba hadir dengan janji akan mendapatkan keuntungan.
"Ini penting, karena banyak menggunakan kemiskinan itu dijadikan ajang, ayo ikut jual ini (narkoba) gak apa-apa," kata Khofifah saat penyerahan dana Program Keluarga Harapan (PKH) kepada masyarakat di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (19/4).
Di hadapan ibu-ibu penerima PKH, Khofifah mengingatkan bagi masyarakat kurang mampu agar tidak tergiur dengan nilai keuntungan dari hasil penjualan narkoba. Ia menegaskan agar tidak menuruti rayuan yang menjanjikan keuntungan untuk membayar utang jika narkoba bisa terjual .
"Disuruh jualan narkoba supaya untungnya dipake bayar utang," katanya.
Ia berharap ibu-ibu meskipun memiliki utang jangan sampai tergoda untuk menjual narkoba.
Narkoba, kata dia, akan berdampak buruk terhadap kehidupan manusia, dan akan merusak generasi bangsa Indonesia. "Sekarang ini PR (pekerjaan rumah) besar bangsa ini adalah narkoba, jangan pernah coba-coba," katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar menjauhi narkoba, dan menjadikan generasi bangsa yang sehat dan cerdas. "Indonesia bisa hebat kalau anak-anak Indonesa cerdas dan sehat, kalau mau cerdas dan sehat jauhi narkoba," katanya.