Selasa 19 Apr 2016 13:04 WIB

Banyak Balita Terjaring Ikut Mengemis

Rep: c30/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang pengemis bersama bayinya
Foto: wordpress
Seorang pengemis bersama bayinya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Selatan melakukan penjangkauan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di sejumlah titik di Jakarta Selatan, Senin (18/4) malam. Hasil penjangkauan, Sudinsos menemukan anak dibawah umur yang tengah mengemis di jalanan.

"Itu kelihatan oleh kami. Bapaknya sedang merokok dan ngopi di pinggir jalan. Istri dan anaknya lagi mengemis. Begitu kami bawa istri dan anaknya, bapak itu kabur naik motor," ujar Kepala Sudinsos Jakarta Selatan, Mursidin melalui siaran yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Selasa (19/4).

Mursidin mengatakan penjangkauan PMKS dilakukan bersama Satpol PP Kota Jakarta Selatan. Hasil penjangkauan Senin malam tersebut, pihaknya telah membawa 34 orang yang terkena razia. Salah satunya, Mursidin mengatakan, terlihat seorang ibu dan anak yang tengah mengemis di pinggir jalan. Sedangkan terlihat dari kejauhan diduga bapak dari anak tersebut tengah mengawasi sambil minum kopi.

"Kami juga cukup terkejut ada tiga anak batita dan dua anak berusia enam tahun bersama orang dewasa yang terkena penjangkauan juga," ujarnya.

Mursidin mengaku miris melihat adanya orang tua yang memanfaatkan anaknya untuk mengemis. Ia menduga apakah ini juga masuk dalam salah satu bentuk eksploitasi anak. "Makanya kami masih menunggu proses identifikasi," ujarnya.

Lokasi penjangkauan, dia mengatakan, dilakukan di sekitar Taman Ayodya, Blok M, Melawai, dan Lapangan Polri. Mereka yang terjaring razia saat ini tinggal di Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur. "Dalam melakukan penjangkauan, kami sudah menghimbau kepada petugas agar bersikap secara persuasif. Tidak ada kekerasan baik verbal maupun nonverbal," imbuh Mursidin.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat, agar tidak memberi apa pun di jalan. Karena faktanya banyak oknum yang menfaatkan pemberian tersebut bahkan munculnya eksploitasi anak seperti itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement