Selasa 19 Apr 2016 10:45 WIB

Pesisir Pantai Banten Rawan Gempa dan Tsunami

 Pantai di Pulau Handeuleum, Propinsi Banten. (Tahta Aidilla/Republika)
Pantai di Pulau Handeuleum, Propinsi Banten. (Tahta Aidilla/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Jakarta Muhammad Riyadi menyebutkan pesisir pantai Provinsi Banten masuk dalam kategori rawan gempa bumi dan tsunami, sehingga perlu dioptimalkan pemahaman kepada masyarakat untuk mengurangi risiko kebencanaan dengan upaya mitigasi.

Saat ini, pesisir Banten wilayah utara hingga selatan berpotensi terjadi gempa bumi tektonik dan tsunami karena berada pada pertemuan tiga lempeng/kerak bumi aktif. Ketiga lempeng aktif tersebut adalah Lempeng Indo-Australia di bagian selatan, Lempeng Eurasia di bagian utara, dan Lempeng Pasifik di bagian timur.

Sejauh ini, ilmu pengetahuan teknologi juga peralatan secanggih apa pun belum mampu mendeteksi secara persis waktu terjadi gempa dan tsunami. Karena itu, BMKG berharap peringatan dini gempa dan tsunami harus secepatnya dilakukan, sehingga masyarakat pesisir pantai selatan Banten bisa terselamatkan dari bencana tsunami tersebut.

Penyelamatan membutuhkan waktu selama 10 menit setelah terjadi gempa, sehingga korban tidak berjatuhan. "Kami berharap tragedi bencana tsunami di Aceh tahun 2004 lalu tidak terulang lagi, antara lain akibat ketidaktahuan dan kurang pemahaman masyarakat dalam mengantisipasi bencana tsunami itu," ujar dia.

Pengamat geologi Asep Budiarto khawatir suatu saat wilayah pesisir selatan Lebak terjadi gempa tektonik atau pergerakan kegempaan yang cukup besar energinya hingga menimbulkan gelombang tsunami. Padahal pantai selatan Kabupaten Lebak hingga kini tidak bisa terekam aktivitas kegiatan kegempaannya, sedangkan kegempaan di Pantai Ujung Kulon bisa terekam.

Kemungkinan pesisir selatan Lebak akan terjadi gempa tektonik, sehingga perlu diwaspadai bencana alam tersebut.

"Kami minta pemerintah daerah mengoptimalkan sosialisasi mitigasi kebencanaan untuk meminimalkan adanya korban jiwa," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement