Senin 18 Apr 2016 17:39 WIB
WNI Disandera Abu Sayyaf

Menkopolhukam: Indonesia akan Patroli Bersama Malaysia dan Filipina

Rep: Lintar Satria/ Red: Bayu Hermawan
 Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah sedang mendalami perompakan dan penyanderaan yang kembali dialami warga negara Indonesia di Filipina Selatan.

Luhut mengungkapkan pemerintah Indonesia juga sudah melakukan koordinasi dengan Malaysia dan Filipina. Ia juga menyatakan terkait penyanderaan ini Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sudah melakukan koordinasi.

 

"Ke depan kita mungkin akan melakukan patroli bersama untuk melindungi kapal-kapal kita yang berlayar di sekitar itu sehingga tidak terjadi di daerah Somalia beberapa waktu yang lalu," katanya, Senin (18/4).

Pengamat Hubungan Internasional Hazkia Yozie Polimpung mengatakan pemerintah juga harus melihat persoalan teknis. Seperti alustista yang memadai atau ketersedian bahan bakar. Menurut Yosi Indonesia harus mempunyai daya tawar untuk melakukan diplomasi.

"Memungkinkan saja tapi cuma itu kalau kita berdiplomasi harus punya bargaining, punya daya tawar,"katanya. 

 

Yosi mengatakan jangan sampai Indonesia justru merepotkan negara lain ketika melakukan kerjasama. Menurut Yosi Indonesia juga harus berhati-hati untuk menghadapi kelompok Abu Sayyaf yang kebetulan berada diwilayah yang belum jelas.

"Juga di daerah sengketa apa pun bisa terjadi,"katanya.

Yosi mengatakan ada dua spekulasi tentang kelompok Abu Sayyaf. Pertama ada kemungkinan Abu Sayyaf memang sengaja diletakan didaerah tersebut. Kedua kelompok teroris tersebut memang sengaja untuk berada di daerah laut Cina Selatan yang masih sengketa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement