Senin 18 Apr 2016 09:07 WIB

Hama Ulat Serang Bawang Merah

Rep: c21/ Red: Achmad Syalaby
Petani memeriksa tanaman bawang merah di area persawahan Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Brebes, Jawa Tengah, Senin, (11/4). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Petani memeriksa tanaman bawang merah di area persawahan Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Brebes, Jawa Tengah, Senin, (11/4). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, BEREBES --  Hama ulat menyerang tanaman bawang merah di Luwung Gede, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes. Direktur Jenderal Hortikultura di Kementerian Pertanian (Kementan) Spudnik Sujono, Senin (18/4) pagi melakukan jungan ke lokasi untuk melakukan pengecekan.

"Memasuki hari kelima dan keenam, Dirjen Hortikultura bersama para pejabat terkait didirektorat jenderal akan langsung memantau progress di lahan bawang merah," ujar Kasubbag Humas Ditjen Hortikultura, Ina Ngana melalui pesan singkat pada Ahad (17/4) malam.

Ine menuturkan dalam kunjungannya, Dirjen Hortikultura akan memberikan solusi pengendalian hama ulat bawang yang menyerang sejumlah tanaman bawang merah petani. Caranya adalah dengan melakukan penanaman varietas tolern, seperti varietes Kuning dari Bima. Setelah itu, penerapan pola tanam dengan melihat waktu pengaturan tanam, penggiliran tanaman, tanam serentak dan tumpang sari.

Kemudian sanitasi dengan pengendalian gulma di sekitar pertamanan juga dikomposisikan. Ditambah dengan pengolahan tanah yang sempurna, pengelolaan air yang baik dan pengaturan jarak tanam.

Untuk mencegah hama pengganggu, pemasangan perangkap juga dilakukan operasi penanggulangan tanaman (OPT). OPT berarti memasang perangkap feromon seks sekitar 40 buah per hektare. Dimulai ketika tanaman berumur harian saat diletakan distoples. Sedangkan bagian bawahnya diisi dengan air sabun yang ditempatkan di pinggiran tanaman bawang pada ketinggian 30 cm di ataa permukaan tanàh. Untuk jarak masing-masing perangkap jaraknya dibuat sepanjang 15 meter.

Selain itu, menurut  Spudnik Sujono cara lainnya adalah dengan membuat kerondong atau kelambu dengan ukuran lubang sekitar 17 meter. Pada saat tanaman berumur satu minggu sebelum panen. Hal tersebut dilakukan agar ngengat tidak mudah bertelur yang menyebakan ulat ngengat merusak tanaman.

Untuk kebutuhan kelambu yang diperlukan sekitar 5.500 meter per hektar yang digunakan untuk 10 kali tanam. Kelambu yang dipotong dengan tinggi kelambu antara 1,5 hingga1,75 meter.

Pemasangan lampu perangkap neon diperlukab sekitar 25 hingga 30 buah perhektar, dengan kapasitas sepuluh sampai 15 watt. Lampu neon tersebit digunakan untuk manarik ngengat yang biasa berkeliaran malam hari. Itu dinyalakan selama musim menjelang panen atau 60 hari.

"Ketinggian lampu sepuluh sampai 15 sentimeter dari permukaan tempat air, harap diingat mulut bak perangkap tidak boleh lebih dari 40 sentimeter di atas pucuk tanaman dan jarak antar lampu 20 meter kali 15 meter. Anda bisa lihat pemasangan lampu perangkap di sepanjang jalan tol Cipali dari Brebes hingga perbatasan dengan Cirebon," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement