REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa ada 32 juta kadernya yang akan menjadi laskar antinarkoba.
"Kalau semua ibu-ibu sama-sama bergerak mestinya ada 32 juta keluarga yang terdeteksi secara dini dari kemungkinan godaan narkoba," kata Khofifah di Demak, Jawa Tengah, Sabtu (16/4).
Khofifah berada di Demak menghadiri Istighosah akbar dalam rangka HUT ke 513 Demak dan harlah ke 70 Muslimat NU serta pelantikan PC Muslimat NU Demak periode 2016-2021. Pada kesempatan itu juga dideklarasikan Laskar Antinarkoba yang sebelumnya secara nasional telah dideklarasikan pada Harlah ke 70 Muslimat NU di Malang.
Sebagai Menteri Sosial, kementerian yang dipimpinnya berperan dalam rehabilitasi 10.000 korban penyalahgunaan narkoba yang ditargetkan pemerintah pada 2015 menjangkau 100 ribu. Untuk 2016, Kemensos bertugas merehabilitasi 15.000 orang korban penyalahgunaan narkoba melalui 150 Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL).
Khofifah mengajak untuk mengawal keluarga bebas narkoba karena ancaman dan dampaknya yang sangat berbahaya. "Kalau orang tua masing-masing melakukan kontrol lahir batin ya meridhoi, mendidik mengawal anaknya saya rasa di mulai di keluarga masing-masing akan bisa mencegah intervensi dan godaan dari pengedar," tambah dia.
Saat ini menurut dia, semakin banyak modus yang digunakan oleh para pengedar mulai dari menyebutkan sebagai vitamin bisa untuk menguatkan zikir atau permen untuk menyasar anak-anak. "Kalau tidak diikuti dorongan lahir batin saya khawatir ini akan menjadi musibah besar bagi negeri ini kalau kita tidak bersama-sama bergandengan tangan hindari narkoba," kata dia.