Sabtu 16 Apr 2016 20:38 WIB

Ba'asyir Tempati Blok Khusus di Lapas Gunung Sindur

Abu Bakar Baasyir
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Abu Bakar Baasyir

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir yang dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/4) akan menempati blok khusus D1. Proses pemindahan Abu Bakar Baasyir berlangsung sekitar pukul 12.05 WIB. Rombongan tim pengatar dari Brimob dan Dirjen Lapas tiba di Lapas Gunung Sindur. Selain Baasyir, terpidana kasus terorisme Muhammad Nasir juga ikut dipindahkan bersamaan.

Kepala Lapas Gunung Sindur Gumilar menyebutkan Baasyir akan menempati ruang tahanan berdua bersama Muhammad Nasir dalam blok khusus D1.

"Ini atas permintaan Ustad karena sudah sepuh sendirian di kamar jadi perlu pendamping, ini permintaan Pak Ustad," kata Gumilar.

Menurut Gumilar, alasan pemindahan Baasyir ke Lapas Gunung Sindur atas dasar kemanusiaan karena kondisi kesehatan. Selain itu, lokasi lapas dekat dengan rumah sakit internasional yang memiliki peralatan medis yang lengkap.

"Alasannya demi kemanusiaan, Ustad sudah sepuh. Lapas Gunung Sindur ini lokasinya dekat dengan rumah sakit yang lengkap peralatan medisnya," kata dia.

Sebelum menempati Lapas Gunung Sindur, Baasyir sempat menjalani pemeriksaan fisik oleh tim dokter. Dari hasil pemeriksaan secara fisik, kondisinya sehat.

"Dokter memeriksa denyut jantung dan tensi bagus," katanya.

Selama menjalani masa tahanan, lanjut dia, pihak Lapas Gunung Sindur memperbolehkan keluarga maupun pengacara untuk mengunjungi Baasyir. Jadwal kunjungan telah ditentukan yakni setiap Kamis dan Jumat.

"Keluar inti, seperti anak dan istri diperbolehkan, jadwal setiap Kamis dan Jumat dari jam 09.00 sampai 12.00 WIB," katanya.

Gumilar mengatakan karena mempertimbangkan kondisi Baasyir yang sudah sepuh, pihaknya memberikan perlakuan khusus dengan lebih sering memantau, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang berkaitan dengan kesehatannya.

"Takut ada apa-apa, harus ekstra memperhatikan," katanya.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement