Sabtu 16 Apr 2016 16:42 WIB

Cara Tepat Sekolah Cegah Pornografi

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ilham
Anti-Pornografi (ilustrasi)
Foto: ROL
Anti-Pornografi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog dari Yayasan Kita dan Buah Hati (YKBH), Elly Risman menerangkan, sekolah mempunyai peran penting dalam mencegah penyebaran virus pornografi. Untuk itu, terdapat hal-hal yang dapat dilakukan para guru untuk mencegah pornografi.

Menurut Elly, sekolah perlu mengingatkan bahaya pornografi dengan memberi pengetahuan. “Pengetahuan tentang apa, mengapa dan bagaimana pornografi merusak otak,” kata Elly seperti dikutip laman sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id, Sabtu (16/4). (Orang Tua Perlu Kenali Gelagat Anak Kecanduan Pornografi).

Di sisi lain, para guru juga harus menjadi teladan bagi siswa. Dengan kata lain, tidak memberi contoh yang dapat mendorong siswa untuk menyukai pornografi. Guru yang berhubungan dengan teknologi informasi (TI) juga harus bisa mengarahkan murid-murid untuk menggunakan TI dengan tepat.

Jika ada tugas yang menggunakan fasilitas internet, Elly menyatakan, guru wajib mengingatkan untuk menghindari gambar-gambar yang mengandung pornografi. Hal ini karena berpotensi muncul saat pencarian tugas.

Fasilitas internet di sekolah juga hendaknya diperiksa secara teratur untuk melihat adakah konten pornografi yang sering diunduh.

Elly juga menyarankan sekolah untuk membuat aturan tegas tentang penggunaan gadget. Guru harus mengingatkan penggunaan yang berlebihan dapat membuat siswa tidak fokus mengerjakan tugas.

Di antara tips-tips tersebut, Elly mengungkakan, kerja sama antara guru dan orang tua menjadi hal terpenting. Selain itu, sekolah juga perlu mendeteksi bersama tingkat kecanduan anak apakah masih pada main-main, berbahaya atau kecanduan.

Selanjutnya adalah melakukan pengawasan pada fasilitas dan kegiatan sekolah yang memiliki peluang bagi murid untuk mengakses konten pornografi. Ia mencontohkan seperti toilet dan kelas kosong. Bila memungkinkan, dia melanjutkan, sekolah perlu memasang kamera pantau (CCTV).

Sementara itu, jika terdapat siswa terdeteksi kecanduan, kata Elly, sekolah patut menjaga identitas anak. Sekolah diharapkan tidak menyebarkan informasi tersebut. Walaupun ada pertemuan dengan orang tua siswa terkait, sekolah sebaiknya melakukannya di waktu yang tidak beresiko diketahui orang lain.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement