REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar Hajriyanto Tohari yang dikenal sebagai politikus dari 'Golkar Putih' memutuskan untuk mendukung Priyo Budi Santoso sebagai calon ketua umum.
Hajriyanto Tohari yang ditunjuk sebagai Ketua Pengarah Timses Priyo Budi Santoso, mengatakan dalam setiap munas Golkar saya selalu menjadi SC yang tidak terlibat dalam tim sukses atau netral. Dalam konflik Partai Golkar, Hajriyanto juga mengaku tidak memihak ke salah satu blok.
"Untuk Munaslub Partai Golkar 2016 secara terus terang saya berpihak pada Priyo Budi Santoso untuk maju sebagai ketua umum," kata Hajriyanto, saat mendampingi Priyo dalam deklarasi pencalonan ketua umum Partai Golkar, Kamis (14/4).
Dia beralasan mendukung Priyo karena Priyo adalah calon ketua umum yang otentik. Priyomaju sebagai calon ketua umum bukan hanya pada saat pascarekonsiliasi, tapi sudah saat Munas Bali. "Priyo juga relatif calon yang paling muda," kata Hajriyanto.
Hajriyanto melihat Partai Golkar ke depan akan menghadapi tantangan dan kompetisi politik yang lebih kompetitif. Kondisi ini membutuhkan energi baru yang lebih fresh dan muda. "Tapi lebih dari itu perlu pemimpin yang bisa full time mengurus partai. PBS (Priyo) tidak memegang jabatan apapun sehingga waktunya luas untuk mengurus partai," papar tokoh yang dikenal dengan sebutan Golkar Putih ini.
Priyo juga dinilai Hajriyanto sebagai kader Partai Golkar yang relatif bersih. "Secara legal formal Priyo belum pernah tersangkat kasus korupsi, belum pernah jadi saksi dalam satu kasus," jelasnya.
Hajriyanto menginginkan Munaslub Partai Golkar yang menghasilkan kepemimpinan, program yang bermutu. "Dengan ini saya menyampaikan dukungan kepada Priyo Budi Santoso. Kami meyakini sekalipun Priyo muncul belakangan tapi memiliki makna yang besar dalam kontestasi Partai Golkar," kata Hajriyanto.