Kamis 14 Apr 2016 09:40 WIB

Peredaran Narkoba di Garut Sudah Berbentuk Jaringan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Angga Indrawan
Indonesia Darurat Narkoba (ilustrasi)
Indonesia Darurat Narkoba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bandar, kurir dan pengguna narkoba jenis ganja ditangkap Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Garut beberapa waktu lalu. Peredaran narkoba di Kabupaten Garut pun dinilai sudah berbentuk jaringan. BNNK Garut tahun ini melakukan gebyar kampanye setop narkoba dalam rangka mencegah penyalahgunaan narkoba.

"Kalau dilihat mereka punya jaringan khusus, punya pelanggan, kurir dan bandar, mereka rapi," kata Kepala BNNK Garut, Anas Saepudin kepada Republika.co.id, Kamis (14/4).

Bandar, kurir dan pengguna narkoba yang tertangkap beberapa waktu yang lalu merupakan jaringan di wilayah Leles dan Kadungora. Anas mengatakan, kemungkinan peredaran narkoba juga terjadi di wilayah Garut lainnya, tapi pihak BNNK Garut belum bisa menyampaikan informasi lebih lengkap.

Anas mengungkapkan, pihaknya terus mewaspadai daerah yang rawan peredaran narkoba. Ia pun terus melakukan pemantauan dan pengintaian. Menurutnya, pesisir selatan Kabupaten Garut juga rawan peredaran narkoba.

"Wilayah selatan juga kami pantau," ujar Anas.

Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan beberapa instansi termasuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut. Beberapa waktu lalu juga sudah berkoordinasi dengan pihak perbankan dan Himpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

"Nanti mereka sesuai dengan kemampuan masing-masing  menyampaikan kampanye stop narkoba dengan caranya masing-masing," kata Anas.

Anas menjelaskan, perbankan sepakat akan mendukung kampanye stop narkoba. Di ruang tunggu pada layar monitor layanan perbankan nanti akan dipasang informasi tentang bahaya narkoba. Selain itu ada informasi ajakan rehabilitasi serta lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement