Selasa 12 Apr 2016 16:38 WIB

Pengamat: Wajar Fahri Hamzah Melawan

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah (kiri) bergegas meninggalkan ruangan usai memberikan keterangan kepada wartawan terkait pemecatan dirinya dari keanggotaan PKS di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/4).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah (kiri) bergegas meninggalkan ruangan usai memberikan keterangan kepada wartawan terkait pemecatan dirinya dari keanggotaan PKS di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menilai perlawanan Fahri Hamzah terhadap keputusan pemecatan dirinya oleh DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah langkah sangat wajar sebagai bentuk penyelamatan partai dakwah.

"Wajar Fahri Hamzah melawan, meminta keadilan. Fahri Hamzah memang harus bisa kembali ke rumah PKS dan mengambil alih kembali kekuasaan lalu segera melakukan tranformasi dan modernisasi di internal partai oleh anak muda PKS, sebagai salah satu cara menyelamatkan partai," katanya di Jakarta, Selasa (12/4).

Pangi memandang kebiasaan pecat-memecat adalah tradisi politik yang antitesis dari partai dakwah itu sendiri. Dia menekankan ketika kelompok tua di internal PKS berhasil mengambil kekuasaan dari gerbong anak muda maka sebaiknya jangan diteruskan dengan praktik politik feodal dan pecat-memecat yang akan menjerumuskan partai.

"Memang kalau kita cermati secara kritis yang terjadi di internal PKS adalah pembersihan 'gerbong' anak muda yang dulu dibawah kepemimpinan Anis Matta. Pembersihan dimulai dari Anis dan Fahri. Fenomena itu yang sedang kita saksikan saat ini," ujarnya.

Pangi berpendapat Fahri Hamzah dan Anis Matta merupakan representasi kelompok anak muda di PKS. Menurut dia, setelah 'gerbong tua' di bawah kepemimpinan Sohibul Iman berkuasa, tampak terjadi pembersihan terhadap gerbong Anis Matta.

"Padahal waktu Anis Matta berkuasa, hampir tidak terlihat aksi pembersihan dan pecat-memecat. Waktu Anis Matta jadi Presiden PKS, dominan kelompok tua ditaruh di posisi caleg nomor urut 1, dan ini salah satu cara Anis Matta menghormati kelompok tua," jelasnya.

Politisi PKS Fahri Hamzah dipecat dari keanggotaan partainya karena dianggap melanggar sejumlah ketentuan. DPP PKS juga telah melayangkan surat pergantian Fahri Hamzah selaku Wakil Ketua DPR.

Atas kenyataan ini Fahri Hamzah terus melakukan upaya perlawanan hukum untuk memulihkan status keanggotaannya. Fahri sendiri menekankan dirinya adalah salah satu pendiri PKS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement