Sejak lama timbul pertanyaan mengapa tidak dibangun kembali rumah Bung Karno? Baiklah, kita beralih ke 1980-an, sekitar 20 tahun setelah kediaman Bung Karno itu dibongkar.
Pada waktu itu, Presiden Suharto mengemukakan gagasannya untuk membangun monumen proklamator. Tapi, banyak pihak, di antaranaya Ali Sadikin, yang menginginkan agar bekas kediaman Bung Karno dibangun kembali seperti asalnya.
Menanggapi banyaknya usulan semacam itu, Presiden Suharto berdalih itu sudah menjadi kehendak sejarah. Artinya, pembongkaran bangunan itu sudah terjadi, dan yang membongkar adalah Bung Karno sendiri. Maka biarkanlah.
”Padahal, kalau Presiden Suharto menyetujui maka peristiwa itu juga akan menjadi sejarah,” kata Prof Susanto Zuhdi, dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI, dalam seminar tersebut.