REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2016-2012, Romahurmuziy (Romi) mengatakan akan segera menghubungi Ketua Umum PPP versi muktamar Jakarta Djan Faridz usai berakhirnya Muktamar VIII.
"Segera, setelah penutupan ini saya akan menghubungi Pak Djan untuk mengajak beliau bersama kembali dalam satu kepengurusan," ujarnya di Muktamar VIII di asrama haji Pondok Gede Jakarta, Ahad (10/4).
Romi juga menyampaikan bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla yang turut hadir dalam acara penutupan Muktamar itu pun akan menghubungi Djan Faridz.
Wapres Jusuf Kalla akan meminta kesediaan Djan Faridz agar mau bergabung ke dalam kepengurusan partai berlambang Kabah yang telah resmi tersebut, tutur Romi menjelaskan.
"Pak JK tadi mengatakan secara inisiatif akan menghubungi Pak Djan dan mengajak beliau untuk menatap masa depan baru PPP," kata Romi menyampaikan pesan Wapres Jusuf Kalla.
Sehubungan dengan posisi Djan Faridz jika bergabung dengan kepengurusan PPP hasil dari Muktamar VIII, Romi mengatakan akan membuka tempat secara terhormat bagi Djan Faridz di kepengurusan tersebut.
"Pada prinsipnya kami akan terbuka, agar partai ini tidak lagi seperti yang disampaikan pada presiden kemarin saat pembukaan. Yaitu hanya akan menjadi partai yang tidak produktif dan menghabiskan energi pada sesuatu yang tidak berguna," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Romahurmuziy resmi terpilih menjadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk periode kepengurusan 2016-2021 tanpa melalui pemungutan suara atau secara aklamasi.
Dalam pemilihan yang dilangsungkan dalam kegiatan Muktamar VIII di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Sabtu (9/4), sebanyak 1.062 anggota PPP menyatakan setuju Romi memimpin partai berlambang Kabah tersebut.