REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia terpilih sebagai tuan rumah pertemuan puncak ke-10 para pemimpin Pramuka se-Kawasan Asia Pasifik (APRS) pada 2017 melalui pertama Komite dan Sub-Komite Kepramukaan Asia Pasifik di Jakarta, Sabtu malam.
"Saya sangat senang dengan hasil pertemuan ini," kata Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Ahmad Rusdi seusai pertemuan yang diikuti 112 peserta dari 18 negara tersebut.
Menurut rencana, APRS Leaders Summit 10th itu akan digelar di Bali pada April 2017. "Ini menunjukkan besarnya kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia, khususnya Gerakan Pramuka," kata Rusdi yang juga bertindak selaku ketua panitia penyelenggara pertemuan di Jakarta yang berlangsung pada 8-12 April 2016 itu.
Penetapan tuan rumah APRS Leaders Summit ditentukan melalui pemungutan suara. Indonesia berhasil menyisihkan Korea Selatan, Thailand, Bangladesh, dan Pakistan, yang sama-sama bersaing untuk menjadi tuan rumah. Gerakan Pramuka terakhir kali dipercaya menjadi tuan rumah APRS Leader Summit pada 2003. Saat itu pertemuan puncak digelar di Jakarta.
Rusdi yang juga anggota Komite APRS periode 2015-2021 itu menyatakan hal itu merupakan catatan positif bagi kiprah dan perkembangan Gerakan Pramuka. "Dari lima negara yang tertarik, Indonesia memang yang paling siap. Semoga kegiatan tiga tahunan ini bisa memberikan nilai positif bagi Indonesia dan Gerakan Pramuka," ujar dia.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menyambut baik hasil rapat yang diikuti para peserta dari Australia, Filipina, Jepang, Sri Langka, Thailand, Taiwan, India, Maladewa, Singapura, Hong Kong, Nepal, Korea Selatan, Malaysia, Ethiopia, Amerika Serikat, dan tuan rumah Indonesia itu.
"Sekali lagi, ini capaian yang bagus untuk kita Gerakan Pramuka. Selamat!" ujar mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu.
Baca: Brigpol Edy Bawa Kabur Satu Kg Sabu-Sabu