REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pemerintah Kota Medan mengembalikan 127 eks Gafatar ke keluarganya setelah berada di penampungan untuk mendapatkan pembinaan.
"Sebelum dikembalikan, mereka dijemput dari masing-masing penampungan. Mereka dikumpulkan di halaman Kantor Walikota Medan, dan selanjutnya hari ini dikembalikan ke keluarganya," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Medan Ceko Ritonga di Medan, Sabtu.
Ia mengatakan, 33 kepala keluarga atau 127 jiwa eks Gafatar tersebut nantinya kembali berbaur dan menjalani kehidupan di tengah-tengah masyarakat di sejumlah kecamatan di Kota Medan, dimana tempat tinggal mereka sebelumnya.
Para eks Gafatar tersebut sebelumnya dijemput dari enam titik penampungan, yakni SPN Sampali sebanyak 35 orang, Lantamal I Belawan 39 orang, Yon Arhanudse 3 orang, Yon Kavaleri 6 Serbu 31 orang, Brimob Binjai 6 orang dan Yon Armed 13 orang.
"Mereka kembali dan tinggal bersama keluarganya masing-masing untuk menjalani kehidupan ditengah-tengah masyarakat, dan pemerintah Kota Medan memfasilitasinya sampai mereka benar-benar berada di keluarganya," katanya.
Menurut dia, keberadaan eks Gafatar tersebut di tengah masyarakat nantinya akan dibimbing dan diberikan sosialisasi, baik itu dari tokoh masyarakat, tokoh agama, dan camat.
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga dilibatkan agar eks Gafatar tersebut nantinya dapat berinteraksi dengan baik bersama masyarakat.
"Mereka sudah mengantongi alamat yang dituju dan ada juga yang menunggu dijemput keluarganya. Bila tidak ada keluarga yang menjemput kita akan fasilitasi mengantarnya sampai ketempat keluarganya," katanya.