REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra menyatakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) sedang capek dan gundah gulana menghadapi berbagai persoalan di DKI.
Hal itu membuat Ahok ikut-ikutan mengomentari kunjungan Yusril ke berbagai partai politik. Yusril menganggap wajar Ahok harus mengomentari hal-hal yang tidak penting bagi pembangunan DKI Jakarta.
“Saya anggap Ahok lagi capek dan gundah gulana menghadapi berbagai masalah,” ujar Yusril sebelum bertemu dengan Ketua Umum PPP, Djan Faridz, Sabtu (9/4).
Yusril menegaskan dirinya memaklumi apa yang diperbuat oleh mantan Bupati Belitung Timur tersebut. Sebab, akhir-akhir ini Ahok memang menghadapi tekanan besar dari berbagai arah. Misalnya dalam kasus reklamasi teluk utara Jakarta, masalah dengan Kampung Luar Batang, Panama Papers juga staf khususnya yang dicekal oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kondisi dan tekanan itu membuat Ahok harus ikut-ikutan mengomentari roadshow yang dilakukan Yusril ke berbagai partai termasuk ke PDIP. Padahal, apa yang dilakukan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) untuk berkunjung dan bertemu berbagai partai politik adalah hal wajar di dunia politik.
Ahok tidak perlu mengomentari hal-hal yang bersifat wajar. Terlebih harus ikut mencampuri urusan bakal calon Gubernur penantangnya. Soal dukungan parpol terhadap bakal calon penantangnya, Yusril menyarankan agar Ahok tidak ikut mengurusi.
“Yang repot kapan partai dukung saya itu malah incumbent, ngapain repot ngurusin orang, ngurusin diri sendiri sajalah,” tegas Yusril.