Jumat 08 Apr 2016 16:31 WIB

PKS Banten Dukung Keputusan DPP Berhentikan Fahri Hamzah

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah (kiri) bergegas meninggalkan ruangan usai memberikan keterangan kepada wartawan terkait pemecatan dirinya dari keanggotaan PKS di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/4).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah (kiri) bergegas meninggalkan ruangan usai memberikan keterangan kepada wartawan terkait pemecatan dirinya dari keanggotaan PKS di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Banten mendukung langkah yang diambil DPP PKS terkait pemberhentian Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

"Keputusan partai adalah keputusan yang keluar tidak main-main. Hal ini tentu sudah menjadi pembahasan yang matang di struktur partai. PKS Banten beserta seluruh kader tentu saja mendukung penuh hasil keputusan DPP PKS terkait pemberhentian Fahri Hamzah," kata Ketua DPW PKS Banten Miftahudin di Serang, Jumat (8/4).

Miftah mengatakan, selaku pimpinan di DPW PKS Banten akan mengikuti keputusan dan langkah tegas yang telah diambil oleh DPP. Keputusan tersebut juga harus diikuti oleh seluruh kader PKS di Banten.

Ia mengatakan, budaya di PKS mungkin berbeda dengan partai lain. PKS tidak ada ketergantungan kepada salah satu figur atau tokoh tertentu di partai. Sehingga siapapun orangnya, jika tidak disiplin dan tidak taat terhadap aturan partai, maka akan menerima konsekuensinya.

"Di PKS yang dibangun adalah system egaliter. Setiap kader posisinya sama. Kita harus siap ditempatkan dimana saja. Bukan hanya ketika kita diberi amanah ataupun jabatan publik," ujarnya.

Namun, kata dia, ketika anggota atau kader partai diminta hanya menjadi kader biasa yang tidak memiliki jabatan, semua juga harus siap.

"Bagi kami jabatan bukanlah tujuan dalam berorganisasi. Justeru kita harus menghidupi organisasi bukan berharap hidup dari organisasi," jelas anggota DPRD Banten itu.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Fahri Hamzah selama ini tidaklah sesuai dengan budaya yang dibangun oleh PKS. Ia berharap kader yang diberhentikan oleh partai seperti halnya Fahri Hamzah harus ikhlas menerima dan mengikuti keputusan yang sudah dikeluarkan oleh partai.

"Jabatan yang kami fahami merupakan amanah, sarana kebaikan bukan tujuan. Saya harap Fahri Hamzah bisa ikhlas dan ikuti aturan organisasi. Malahan menjadi aneh jika Fahri malah ngotot mempertahankan jabatannya," katanya.

Miftah mengatakan dengan adanya situasi tersebut, sangat tidak menguntungkan bagi kedua belah pihak, karena akan menjadi bahan untuk memecah belah yang akan dilakukan oleh lawan-lawan politik.

"Kami berharap Fahri Hamzah dan DPP PKS bisa menempuh jalur islah. Karena situasi ini akan dimanfaatkan oleh lawan-lawan politik PKS," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement