REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman menegaskan, PKS akan tetap berada di luar pemerintahan sebagai oposisi loyal. Ini merupakan keputusan Majelis Syuro PKS dan hingga kini belum ada perubahan.
Penegasan Sohibul Iman tersebut menjawab kabar yang marak beredar di media sosial bahwa PKS mendapat jatah dua menteri dalam reshuffle kabinet mendatang. Menurut kabar burung tersebut jatah dua menteri itu sebagai imbalan atas langkah PKS yang memecat Fahri Hamzah.
"Saya tegaskan PKS tetap berada di luar pemerintahan," kata Sohibul Iman, Kamis (7/4).
- Hidayat Klaim Kondisi Internal PKS Tetap Stabil Pascapemecatan Fahri
- Pecat Fahri, PKS Janji Tetap Kritis ke Pemerintah
Sohibul menyampaikan, sikap PKS yang memilih tetap berada di luar pemerintahan itu juga sudah dia sampaikan dalam pertemuan pimpinan Koalisi Merah Putih (KMP) di DPP PKS, Rabu (31/3) malam, pekan lalu.
- Presiden PKS: Pergantian Pimpinan DPR tak Terkait PAW
- Aliansi Mahasiswa Indonesia Timur Tolak Pemecatan Fahri Hamzah
Lebih lanjut Sohibul Iman mengungkapkan, dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu drinya juga sudah menyampaikan mengenai sikap PKS itu. Jokowi, kata dia, menghargai sikap PKS tersebut.
"Waktu itu saya sampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa PKS akan tetap menjadi oposisi yang loyal. Yang mendukung kebijakan pemerintah yang prorakyat, dan kritis jika ada kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat," ujar dia.