REPUBLIKA.CO.ID, KERINCI -- Hujan lebat yang melanda Kabupaten Kerinci selama dua hari, menimbulkan longsor cukup parah. Akibatnya kata Bupati Kerinci, Adi Rozal, kabupaten yang kaya dengan produk pertanian tehnya itu, sempat terisolir selama beberapa jam.
"Tapi sekarang sudah terbuka, tanah longsorannya sudah disingkirkan," kata Adi Rozal pada Republika.co.id, Kamis (7/4).
Curah hujan yang tinggi di Kerinci selama Selasa (5/4) malam dan Rabu (6/4) dini hari, mengakibatkan longsor di perbatasan Kabupaten Kerinci-Kabupaten Merangin menuju arah Jambi. Begitu juga kata Adi Rozal, longsor juga terjadi pada jalan menuju Padang, yakni perbatasan Kabupaten Kerinci-Kabupaten Solok.
Namun sebut Adi, longsor terparah terjadi di perbatasan Kerinci-Merangin, dimana tebing yang longsor terjadi di sepanjang sekitar 100 meter. Pada Rabu pagi sebut Adi, jalan dari Kerinci menuju Jambi terputus total, namun setelah longsoran dipindahkan, isolasi sudah terbuka lagi.
"Kini sudah lancar, kendati pun kami tetap mewaspadai bila sewaktu-waktu hujan lebat datang lagi, karena pasti akan ada ancaman longsor," kata Adi Rozal.
Untuk mengantisipasi datangnya longsor lagi, menurut Adi Pemkab Kerinci dan Pemprov Kerinci telah meletakkan alat-alat berat di titik-titik yang diduga rawan longsor. Sehingga bila sewaktu-waktu terjadi longsor, alat-alat berat bisa langsung dioperasikan untuk menyingkirkan tanah longsoran.
Sementara itu ditanya mengenai muntahan lahar oleh Gunung Kerinci awal pekan ini, Adi Rozal mengatakan, keadaan sudah normal. Memang kata Adi, muntahan lahar Kerinci kemarin mengarah ke Kerinci, tapi karena gunung Kerinci sangat tinggi, sebelum sampai ke bawah, laharnya sudah dingin.