Kamis 07 Apr 2016 17:27 WIB

Pleno Golkar Putuskan Munaslub Digelar 7 Mei di Bali

Rep: Agus Raharjo/ Red: Angga Indrawan
Partai Golkar menggelar rapat pleno untuk pengambilan keputusan pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa di DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (7/4). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Partai Golkar menggelar rapat pleno untuk pengambilan keputusan pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa di DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (7/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar akhirnya menggelar rapat pleno DPP untuk pengambilan keputusan pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa. Dalam rapat pleno, Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) menceritakan pertemuannya bersama Agung Laksono dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dari pertemuan tersebut, ketiganya sepakat untuk menggelar munaslub tanggal 7 Mei 2016. Jokowi dipastikan hadir membuka munaslub Golkar yang akan diselenggarakan di Bali.

“Saudara-saudara sekalian, saya mencocokan dengan Presiden, waktu yang tepat untuk munaslub pada tanggal 7 Mei, saya ingin tanyakan bisa kita putuskan, setuju,” ujar Ical saat memimpin rapat Pleno DPP Partai Golkar, Kamis (7/4).

Pertanyaan Ical dijawab setuju peserta rapat pleno. Lalu Ical menyebutkan lokasi pelaksanaan munaslub, dan Ical menawarkan di Bali, hal itu juga disetujui oleh peserta munaslub. Namun, Golkar masih belum menentukan lokasi munaslub. Ada dua alternatif utnuk penyelenggaraan munaslub, yaitu Sanur dan Nusa Dua Bali. Setelah memutuskan jadwal pelaksanaan munaslub, rapat pleno juga menyepakati Penanggung Jawab Munaslub yaitu Ical dan Agung Laksono. Kepanitiaan juga sudah disepakati sesuai usulan dalam rapat harian DPP Partai Golkar beberapa waktu lalu.

Ketua Umum Golkar hasil munas Ancol Agung Laksono menegaskan soal tempat pelaksanaan pihaknya tidak masalah. Yang penting, kata dia, munaslub dilaksanakan dengan baik. Terkait rehabilitasi pengurus yang sudah dipecat, menjadi tugas kedua pihak agar ini dapat diselesaikan. Agung meminta Steering Committe menjaga momentum penyatuan dua kubu ini. Untuk membuat munas yang bermutu dan berkualitas.

“Karena itulah diharapkan, pertemuan nanti sudah tidak ada kubu A dan kubu B oleh penyelenggara,” tegas dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement