Rabu 06 Apr 2016 21:47 WIB

Warga Tetap Miskin Karena Keenakan Terima Bantuan Pemerintah?

Rep: c26/ Red: Taufik Rachman
Coba Beras Raskin: Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar mencoba beras raskin usai melepas truk Pendistribusian Beras Rakin 2014 di halaman belakang Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (22/1). Diharapkan program raskin di 2014 bisa berjalan lebih baik dan mampu t
Foto: Republika/Edi Yusuf
Coba Beras Raskin: Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar mencoba beras raskin usai melepas truk Pendistribusian Beras Rakin 2014 di halaman belakang Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (22/1). Diharapkan program raskin di 2014 bisa berjalan lebih baik dan mampu t

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Warga miskin di Kota Bandung mencapai lebih dari 10 persen jumlah penduduknya. Tiga kecamatan dengan tingkat kemiskinan tertinggi di antaranya adalah Babakan Ciparay, Kiaracondong, dan Jamika.

Camat Kiaracondong Tarya mengakui kemiskinan masih menjadi permasalahan di wilayahnya. Salah satunya dilihat dari jumlah penerima raskin mencapai 4.250 jiwa.

Namun Tarya menyebutkan tingginya warga miskin bukan karena program penanggulangan kemiskinan tidak berhasil. Melainkan warga yang merasa keenakan dengan bantuan yang diberikan pemerintah.

"Hambatan penanggulanan kemiskinan sebenarnya dari mereka sendiri. Warga miskin merasa keenakan dengan bantuan pemerintah sehingga nggak ada upaya untuk memperbaiki hidup mereka," kata Tarya saat dihubungi Republika, Rabu (6/4).

Menurutnya selama ini pemerintah sudah gencar menjalankan program pengentasan kemiskinan. Misalnya pada 2015 membuat Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan.

Namun gerakan tersebut belum mendapatkan perubahan. Karena masyarakat justru semakin ketagihan dibantu.

"Ini terkait perilaku masyarakat yang harus diubah karena keenakan dibantu," ujarnya.

Ia berharap ke depannya program pemerintah lebih menyasar pada pelatihan kemampuan. Agar mereka dapat berusaha memperbaiki hidup dengan kemampuan yang dimiliki.

Tarya pun menambahkan kecamatannya memiliki dua pasar yakni Pasar Cicaheum dan Kiaracondong. Oleh karenanya warganya kebanyakan berprofesi sebagai pedagang yang kebanyakan merupakan pendatang.

Sebelumnya, Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat (BKPPM) Kota Bandung melaporkan tingkat kemiskinan warga Kota Bandung yang sudah mencapai  304.939 jiwa. Data ini berdasarkan jangka waktu 2013-2018 dari standar kemiskinan ini menurut BPS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement