Rabu 06 Apr 2016 08:14 WIB

65 Persen Pengguna Narkoba di Sultra Berstatus Pelajar

Barang bukti narkoba (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Barang bukti narkoba (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Sebanyak 65 persen pengguna narkoba di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini masih berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa. "Pengguna narkoba di Sultra seluruhnya sudah menyentuh angka 26.367 orang. Sebesar 65 persen atau 17.139 orang dari jumlah tersebut masih berstatus pelajar atau mahasiswa," kata Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sultra Fauzan Djamal di Kendari, Rabu (6/4). 

Menurut dia, para pelajar atau mahasiswa terjerat menjadi pengguna sekaligus pengedar narkoba berawal dari coba-coba. Awalnya pelajar atau mahasiswa tersebut, kata dia, dimanfaatkan oleh bandar menjadi kurir narkoba. Lalu  berkembang menjadi pengedar sekaligus pemakai. "Saat menjadi kurir, pelajar atau mahasiswa mendapat imbalan uang dari bandar. Ketika menjadi pengedar, selain mendapatkan imbalan uang, juga diberikan bonus satu paket narkoba kalau berhasil menjual sejumlah paket narkoba," katanya.

Jadi, ujarnya, jumlah pelajar yang menggunakan sekaligus mengedarkan narkoba terus meningkat karena selain dapat mengonsumsi narkoba secara cuma-cuma, juga mendapatkan keuntungan finansial dari aktivitas menjadi kurir atau pengedar narkoba.

Ia mengatakan dalam upaya memberantas pengedar dan pengguna narkoba di daerah ini, BNNP Sultra melakukan berbagai kegiatan operasi atau razia. Sasaran dari operasi atau razia tersebut yakni tempat-tempat yang dicurigai menjadi tempat para pengedar dan pengguna melakukan transaksi.

"Pengedar atau bandar yang terjaring petugas kita miskinkan dengan cara memburu harta mereka yang diduga hasil dari bertransaksi narkoba. Sedangkan mereka yang bertatus sebagai pengguna kita lakukan pembinaan," katanya.

Menurut dia, penggguna narkoba terbanyak kedua setelah pelajar atau mahasiswa adalah mereka yang berstatus sebagai pekerja, baik sebagai PNS, pegawai swasta maupun pekerja informal.

Kelompok pengguna narkoba berstatus pekerja tersebut, dia mengatakan  jumlahnya sebanyak 31,7 persen dari total pengguna narkoba yang ada di daerah ini. Sedangkan pengguna lain yang jumlahnya sebanyak 2,53 persen berstatus sebagai ibu rumah tangga. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement