Senin 04 Apr 2016 22:49 WIB

Penutupan Bandara Halim Diperpanjang

 Pesawat Batik Air dengan nomor registrasi PK-LBS (belakang) dipindahkan oleh petugas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (4/4) malam.  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pesawat Batik Air dengan nomor registrasi PK-LBS (belakang) dipindahkan oleh petugas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (4/4) malam. (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penutupan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur diperpanjang hingga 24.00 WIB menyusul insiden tabrakan Pesawat Batik Air dan Transnusa pada Senin (4/4) pukul 19.55 WIB.

"Sesuai Notam Nomor A1006, penutupan Runway Bandara Halim Perdanakusuma diperpanjang sampai dengan estimasi tanggal 4 April 2016 pukul 24.00 WIB karena proses evakuasi pesawat Batik," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata di Jakarta, Senin malam.

Sebelumnya, runway (landasan pacu) Bandara Halim Perdanakusuma ditutup sementara sampai dengan estimasi tanggal 4 April 2016 pukul 22.00 WIB karena proses evakuasi pesawat Batik, tambah JA Barata.

Pesawat Batik Air dengan rute Halim Perdanakusuma - Ujung Pandang, registrasi PK-LBS, nomor penerbangan ID 7703 bersenggolan dengan pesawat Transnusa sesaat sebelum lepas landas pada Senin (4/4) pukul 19.55 WIB.

Direktur Utama Lion Air Group Edward Sirait mengatakan pesawat Batik Air sudah "di-release" untuk lepas landas oleh menara pengawas (ATC) dan sewaktu melakukan proses "take off" atau lepas landas bersenggolan dengan pesawat trans nusa yang saat itu sedang ditarik oleh traktor (dalam proses pemindahan).

"Karena hal itu Pilot in Command memutuskan untuk membatalkan take off (aborted take off) untuk memastikan keselamatan penumpang," katanya.

Edward mengatakan pesawat Batik Air ID 7703 membawa 49 penumpang dan tujuh kru pesawat dan dipastikan semua penumpang dan kru dalam keadaan selamat dan akan diterbangkan menggunakan pesawat pengganti dengan registrasi yg lain.

"Terkait dengan apa yang terjadi, kita akan menunggu hasil penyelidikan dari lembaga yang berwenang", ujar Edward.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement