REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Sumarno meminta kepada bakal calon yang maju di Pilkada Gubernur DKI 2017 agar tak saling serang, apalagi menggunakan cara-cara negatif (black campaign) seperti isu SARA. Menurutnya, para bakal calon beserta tim sukses semestinya memberikan pendidikan politik ke masyarakat Jakarta.
"Boleh boleh saja bermanuver. Hanya saja yang black campaign, saling serang dan sebagainya sebaiknya tak dilakukan karena hal itu sebagai pendidikan politik yang tak mendidik," kata Sumarno saat dihubungi, Senin (4/4).
Meski tahapan pilkada belum dimulai, tetapi harus diakui bursa pencalonan khususnya Pilkada DKI Jakarta semakin ramai. Sejumlah bakal calon maupun timses bahkan telah melakukan giatnya demi meraih perhatian masyarakat Jakarta di Pilkada DKI mendatang.
Tak ayal, sahut-sahutan pernyataan antara timses maupun dari bakal calon pun tak terhindarkan, yang kemudian muncul di media sosial dengan 'meme' atau gambar yang bernada negatif.
"Memang itu dinamika politik ibu kota jelang Pilgub, tapi hal atau cara-cara itu jelas tidak diperkenankan dalam tahapan Pemilu," kata dia.
Ia juga mengaku tak bisa melakukan teguran karena tahapan pilkada belum resmi dimulai. Penyelenggara pemilu akhirnya hanya membiarkan bola liar bergulir tanpa bisa memberikan sanksi karena terbentur payung hukum.
"Pendaftaran calon juga belum mulai sehingga sekarang ini sebenarnya belum ada calon gubernur atau wagub. Jadi kepada siapa himbauan resmi ditujukan juga tidak jelas karena mereka semua bukan cagub yang harus taat pada aturan KPU," ungkapnya.