Senin 04 Apr 2016 12:46 WIB

KOMANDO BSI Gelar Talkshow Anti Narkoba

Para mahasiswa BSI berfoto bersama dengan nara sumber seusai talk show tentang narkoba di Kampus BSI BSD, Tangerang Selatan, Kamis (31/3).
Foto: Dok BSI
Para mahasiswa BSI berfoto bersama dengan nara sumber seusai talk show tentang narkoba di Kampus BSI BSD, Tangerang Selatan, Kamis (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGSEL -- Kamis (31/3), Komite Mahasiswa Anti Narkotika dan Obat-obatan terlarang (KOMANDO) BSI (Bina Sarana Informatika), Senat Mahasiswa BSI kampus Bumi Serpong Damai (BSD) bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Tangerang Selatan menggelar Talkshow Anti Narkoba.

Talk show yang mengambil  tema “Obyektivitas Penanganan Narkoba di Kalangan Mahasiswa” itu diadakan  di ruang teater kampus BSI BSD, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Kamis (31/3).

 

Talkshow ini dihadiri sekitar 90 peserta terdiri dari mahasiswa kampus BSI BSD, pelajar SMA/SMK di sekitar kampus BSI BSD, serta masyarakat umum. “Kegiatan ini bertujuan  agar mahasiswa memahami tentang akibat  bahaya penggunaan narkoba dan juga menyelamatkan generasi muda, bangsa, dan negara Indonesia agar menjadi  lebih baik,”  ujar Ketua Pelaksana Lie Nursobah.

Acara diawali dengan sambutan Kepala Kampus BSI BSD Setiaji M Kom dan Ketua program studi Komputerisasi Akuntansi AMIK BSI Jakarta Ahmad Yani MKom. “Kami berharap agar materi yang disampaikan oleh pembicara dari BNN Tangerang Selatan dapat menambah wawasan mahasiswa mengenai seputar bahaya laten Narkoba, dan waspada terhadap peredaran narkoba,” kata Ahmad Yani.

 

Materi talkshow disampaikan oleh Kepala BNN Tangerang Selatan AKBP Heri Istu Hariono. Ia menjelaskan mengenai kondisi di Indonesia yang telah berstatus darurat narkoba dan peredaran narkoba  telah tersebar luas.

“Banyak peredaran narkoba tidak terlepas dari adanya oknum-oknum tertentu,” ujar Heri bersama dua mantan pecandu narkoba yang sudah direkrut oleh BNN menjadi konsuler.

Heri menambahkan, proses ketergantungan narkoba diawali dengan kompromi, coba-coba, toleransi, kebiasaan, ketergantungan, intoksifikasi dan kematian. “Sedangkan dampak dari penyala gunaan adalah  berkurangnya fungsi otak, gangguan kesehatan, gangguan prilaku, kehidupan keluarga serta kerusakan sosial,” tuturnya.

 

Heri mengingatkan kepada para peserta talkshow agar mengenali dirinya sendiri untuk membangun masa depan dan cita-cita dengan mengedepankan asas kejujuran terhadap diri sendiri, bersedia memperbaiki diri, dan  berbuat baik.

Selain itu, kata Heri,  proteksi diri dengan meneguhkan iman, gaya hidup sehat dengan tidak merokok, banyak olahraga, dekat dengan keluarga, dan jangan salah memilih teman bergaul.

“Jangan berani-berani mencoba narkoba, ingat orang tua dan orang-orang di sekitar kita. Karena narkoba cuma membuat hidup kita hancur bahkan tidak ada manfaatnya,” tegas Heri Istu Hariono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement