REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sejumlah siswa di SMA Katolik Giovanni, Kupang yang menjadi peserta ujian nasional berbasis komputer (UNBK) mengaku panik ketika listrik di sekolah padam selama 10 menit yang mengakibatkan komputer mati.
"Tadi sempat panik dan gelisah jelang ujian, karena tiba-tiba listrik padam dan terdengar hiruk pikuk di semua kelas," kata Ronald Lauw, seorang peserta ujian usai menjalabi UNBK sesi pertama, Senin (4/4).
Ia mengaku kendala listrik itu yang selalu ditakutkan oleh peserta UNBK karena bisa menimbulkan keributan dan konsentrasi bisa terganggu. Apalagi, menurutnya, listrik padam pada pukul 07.10 WITA yang berlangsung 10 menit, padahal ujian akan dimulai pada pukul 07.30 WITA.
"Tetapi bersyukur bisa nyala lagi sehingga kami bisa ikut ujian dengan baik," kata Ronald yang juga merupakan pelajar jurusan IPA 1 tersebut.
Hal yang sama juga diakui oleh Priska, yang ditemui ujian sesi pertama tersebut.
"Hari ini kita ujian bahasa Indonesia. Secara umum saya bisa kerja dengan lancar dan baik, tanpa ada kendala sedikitpun. Namun masalah listrik tadi sempat buat panik kami," tuturnya.
Sebelumnya, listrik di sekolah sempat padam akibat kelebihan daya yang digunakan oleh sekolah sehingga tidak mampu menahan beban listrik. Pihak sekolah sendiri akan melakukan penambahan daya listrik dan menganti miniature circuit breaker (MCB) di istalasi listrik.