Senin 04 Apr 2016 10:14 WIB

Pengamat: Pecat Kader, PKS Dinilai Belum Dewasa

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Fahri Hamzah
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Fahri Hamzah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, dikabarkan dipecat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kabar tersebut muncul setelah beredarnya sebuah surat berisi pemecatan Fahri pada Ahad (3/4) lalu.

Direktur EmrusCorner, Emrus Sihombing menyayangkan sebuah partai politik (parpol) yang memecat kadernya. Ia menilai, parpol tersebut tidak siap menerima perbedaan pendapat antarkader.

"Bila suatu partai melakukan pemecatan terhadap kadernya, itu pertanda pimpinan partai tersebut belum dewasa menerima dan mengelola perbedaan," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (4/4).

Emrus berujar, pemecatan kader parpol dapat berakibat partai itu 'terbonsai' sehingga akan sulit menjadi partai petarung. Bahkan, lambat laun, parpol tersebut akan menjadi partai pecundang dalam setiap kontestasi di panggung politik.

"Untuk itu saya menyarankan, bila ingin menjadi partai pemenang, jangan sekali-kali memecat setiap kadernya," ujarnya.

Emrus beranggapan, sebagai partai modern, maka ia harus mampu mengelola perbedaan pandangan antar kader. Setajam apapun perbedaan itu di internal partai.

Maka, ia melanjutkan, dalam mengelola partai, seharusnya tidak ada istilah pecat-memecat. Sebab, partai bukanlah perusahaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement