Senin 04 Apr 2016 06:30 WIB

Petugas PLN Tanjungpinang Siaga di Sekolah Selama UN

Petugas ujian nasional memeriksa perangkat komputer jelang pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA Negeri 2 Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/4).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Petugas ujian nasional memeriksa perangkat komputer jelang pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA Negeri 2 Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Perusahaan Listrik Negara (PLN) Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau menempatkan petugas teknis di seluruh sekolah yang menyelenggarakan Ujian Nasional tingkat SMA 4-6 April 2016.

Kepala PLN Tanjungpinang Armunanto, di Tanjungpinang, Minggu, mengatakan petugas PLN diberi tugas untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik sehingga UN berjalan lancar. "Itu (penempatan petugas PLN) sebagai tanggung jawab dan perhatian kami agar UN berjalan lancar," ujarnya.

Menurut dia, PLN Tanjungpinang mengupayakan tidak terjadi pemadaman listrik selama penyelenggaraan Ujian Nasional tingkat SMA 4-6 April 2016.

Selain itu, PLN juga mengupayakan kondisi kelistrikan stabil selama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer yakni 4, 5, 6, 7, 11, dan 12 April. "Kami sudah mempersiapkan kondisi kelistrikan, termasuk jaringan dalam kondisi baik," katanya.

Dia mengemukakan persiapan yang telah dilakukan diantaranya, memelihara jaringan distribusi listrik sebelum pelaksanaan ujian, seperti pemeriksaan komponen jaringan dan pohon yang potensial mengganggu jaringan.

"Kami juga melakukan pengamanan 'feeder' prioritas, dan menyediakan genset di sekolah, mengoptimalkan UPS sekolah dan menempatkan petugas PLN di setiap sekolah yang melaksanakan UN," katanya.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kepri Atmadinata berharap UN dan UNBK berjalan lancar, tidak terjadi pemadaman listrik.

Dia mengatakan jumlah SMA yang menyelenggarakan UN sebanyak 110 sekolah dengan jumlah peserta 10.426 orang, sedangkan SMK sebanyak 84 sekolah dengan jumlah peserta 7.422 orang, dan MA sebanyak 33 sekolah dengan jumlah peserta 945 orang.

Untuk siswa SMA dan MA kelas 12 program IPA, pada hari pertama UN akan mengikuti ujian Bahasa Indonesia dan Kimia, program IPS ujian Bahasa Indonesia dan Geografi, sedangkan program Bahasa akan mengikuti ujian Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia.

Sementara untuk hari kedua UN, siswa program IPA akan mengikut ujian Matematika dan Biologi, program IPS ujian Matematika dan Sosiologi, dan program Bahasa mengikuti ujian Matematika dan Antropologi.

Sedangkan untuk hari ketiga UN, siswa program IPA akan mengikuti ujian Bahasa Inggris dan Fisika, program IPS ujian Bahasa Inggris dan Ekonomi, sedangkan program Bahasa akan mengikuti ujian Bahasa Inggris dan Bahasa Asing.

Untuk peserta UN di SMK dalam sehari hanya menghadapi satu mata pelajaran yang diujikan yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ujian Teori Kejuruan. "UN di SMK dilaksanakan selama empat hari," katanya.

Terkait Ujian Nasional Berbasis Komputer di Kepri hanya dilaksanakan pada 31 sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di Kepri, dengan rincian 15 sekolah di Kota Tanjungpinang, 3 di Kabupaten Karimun dan selebihnya di Kota Batam. "UN daring yang berlangsung selama lima hari, yakni tanggal 4, 5, 6, 7, 11, dan 12 April itu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement