Ahad 03 Apr 2016 16:36 WIB

Autopsi Ungkap Siyono Patah Tulang dan Dihantam Benda Tumpul

Rep: c25/ Red: Ani Nursalikah
Pengangkatan jenazah Siyono
Foto: dok. Istimewa
Pengangkatan jenazah Siyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Autopsi akhirnya digelar terhadap jenazah Siyono di TPU Desa Pogung, Klaten, Jawa Tengah, Ahad (3/4) pagi. Sebanyak sembilan dokter forensik didatangkan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah selaku kuasa hukum istri Siyono, Suratmi.

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Hafid Abbas mengungkapkan hasil sementara yang didapatkan tim dokter dalam proses autopsi kepada jenazah Siyono. Menurut Hafid, tim dokter telah menemukan sejumlah bekas hantaman benda tumpul, serta beberapa tulang yang patah pada jenazah Siyono.

"Sementara, tim dokter mendapatkan bekas pukulan benda tumpul dan terdapat patah tulang di beberapa bagian," kata Hafid kepada Republika.co.id, Ahad (3/4).

Ia menekankan itu masih merupakan temuan awal tim dokter, karena dibutuhkan waktu tambahan untuk tes laboratorium demi mendapatkan data rinci luka pukul dan patah tulang. Hafid memperkirakan setidaknya tujuh-10 hari ke depan, tim dokter akan mendapatkan hasil terperinci dan penyebab kematian Siyono.

Selain itu, lanjut Hafid, tim dokter menegaskan itu merupakan proses autopsi yang pertama dilakukan terhadap jenazah terduga teroris tersebut. Fakta itu sekaligus mematahkan kabar-kabar yang beredar Kepolisian atau Detasemen Khusus (Densus) 88 sebelumnya telah melakukan visum kepada jenazah Siyono.

Autopsi dipimpin Dokter Gatot Suharto dari Majelis Pembina Kesehatan Umum dan Pelayanan Sosial DPW Muhammmadiyah Jawa Tengah. Hafid menambahkan selain sembilan dokter yang ditunjuk PP Muhammadiyah, autopsi turut disaksikan satu pakar forensik terkemuka yang didatangkan Polri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement