Ahad 03 Apr 2016 02:09 WIB

MDMC Gelar Rakernas untuk Kuatkan Kesigapan Hadapi Bencana

Rep: C26/ Red: Bayu Hermawan
Muhammadiyah
Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) merupakan tim bagian dari PP Muhammadiyah yang bergerak di bidang penanggulangan bencana.

Mengingat bencana menjadi salah satu ancaman terbesar di Indonesia, MDMC menggelar rapat kerja nasional (rakernas) untuk menguatkan program-program ke depan.

Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah atau MDMC Budi Setiawan mengatakan rapat ini digelar sebagai bentuk konsolidasi menguatkan sinergitas bersama tim. Mengingat bencana kini bisa datang kapanpun dan dimanapun.

Budi menyebutkan MDMC merupakan tim yang memberikan bantuan dan edukasi terkait penanggulangan bencana. Sehingga Sehingga membutuhkan tim yang kuat untuk dapat menjalankan program yang sesuai misi kemanusiaan PP Muhammadiyah.

"Kita ingin ada sekelompok umat yang tertata dalam kemanusiaan dan penanggulangan bencana ini. Semoga kita dapat berbicara banyak bermusyawarah memantaplan program agar lebih bermanfaat dan dirasa masyarakat," kata Budi dalam pembukaan Rakernas MDMC 2016 di Hotel Mutiara, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (2/4).

Ia menambahkan Kota Bandung sengaja dipilih menjadi tempat rakernas. Alasannya karena besarnya potensi bencana di Jawa Barat. Sebagai pusat Jawa Barat, Bandung juga tidak luput dari ancaman bencana.

Ketua PP Muhammadiyah Hajriyanto Y Tohari mengatakan lewat program MDMC, Muhammadiyah ingin memantapkan salah satu misinya di bidang pertolongan dan bantuan bencana. Sesuai dengan prinsip kemanusiaan yang menjadi landasan organisasi yang sudah dibentuk sejak 1912 ini.

"MDMC kegiatan yang paling otentik. Semangat membantu menolong karena Lillahita'ala Rakernas ini jadi injeksi semangat baru bagi muhammadiyah," kata Hajriyanto.

Mantan Wakil Ketua MPR ini mengatakan bidang yang saat ini harus diperkuat adalah kesiapsiagaan menghadapi bencana. Mengingat Indonesia terletak di wilayah cincin api (ring of fire) yang rawan. Oleh karenanya butuh peran untuk memberikan bantuan saat bencana datang.

Hal yang terpenting, ujar dia, yang kini tengah difokuskan adalah edukasi memberikan pemahaman kepada masyarakat luas ihwal penanggulangan bencana sejak dini. Tujuannya, agar masyarakat lebih siap dan tenang memghadapi bencana.

"MDMC harus dapat mendidik umat untuk selalu memiliki kesiapsiagaan menghadapi bencana. Kesiapan mental, fisik, dan infrastruktur sehingga dampak negatif dapat diminimalisir," ujarnya.

Deputi Bidang Koordinasi Pendidikn dan Agama Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Agus Hartono mengapresiasi peran aktif Muhammadiyah membentuk tim siaga bencana. Pasalnya menangani bencana tidak akan berhasil jika hanya dilakukan instansi pemerintah terkait.

Agus menilai pemahaman sejak dini di masyarakat akna berdampak sangat signifikan terhadap kesiagaan bencana. Seingga bukan hanya memgandalkan petugas tapi juga bisa mencegah.

"Bagaimana kita mengedukasi masyarakat. Kita tidak mungkin menangani bencana hanya dengan membentuk BPBD saja. Pemahaman sejak dini bisa menjadi bagian kita untuk mencegah sejak dini pula," kata Agus.

Sebagai contoh, ujar dia, penanaman nilai membuang sampah pada tempatnya atau tidak membuat bangunan pada daerah resapan air. Hal ini berdampak signifikan pada pengurangan ancaman banjir.

Oleh karenanya, ia sangat mendukung untuk menjadikan penanggulangan dan siaga bencana menjadi bagian dari kurikulum di sekolah. Sehingga anak bangsa bisa menjaga lingkungan dan siap menghadapi bencana ke depannya.

Sebelumnya, MDMC juga menggelar rangkaian daru Rakernas yang bertemakan 'Penguatan Kapasitas Organisasi Kemasyarakatan dalam Pengurangan Risiko Bencana sebagai Peneguhan Nilai – Nilai Kemanusiaan'.

Salah satunya memberikan simulasi pemadaman dan evakuasi kebakaran di SD Muhammadiyah 7, Antapani, Kota Bandung. Diharapkan dengan begitu, masyarakat terutama anak-anak dapat mengerti bagaimana menghadapi bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement