REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU-- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, menyatakan kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di wilayah tersebut terus meluas dan mengancam perkebunan warga.
"Tiga hari ini, kebakaran terus membara di Bengkalis. Mayoritas lahan yang terbakar berasal dari lahan kosong, namun berpotensi menyebar ke perkebunan produktif masyarakat," kata Kepala Bidang Damkar BPBD Bengkalis Suiswantoro kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu (2/4).
Ia mengatakan hingga kebakaran yang terjadi saat ini selain menghanguskan lahan kosong juga telah menyebar ke perkebunan warga. Namun, ia sangat mengkhawatirkan apabila kebakaran terus meluas sehingga proses pemadamannya akan semakin sulit.
Suiswantoro menjelaskan, dalam tiga hari terakhir, sebagian besar wilayah Bengkalis nyaris tanpa hujan dengan cuaca yang cukup panas. Akibatnya kebakaran yang bermula dari lahan kosong dengan mudahnya meluas hingga menyebar ke perkebunan warga.
"Namun kita terus berupaya melakukan pemadaman dengan personil yang telah disiagakan di setiap daerah. Selain itu, kita terus berkoordinasi dengan TNI dan Polri dalam menanggulangi kebakaran," jelasnya.
Ia mengatakan kebakaran yang terjadi dalam tiga hari terakhir mencapai sekitar 10 hektar. Luasan kebakaran itu belum termasuk titik api baru yang saat ini terjadi di Kecamatan Siak Kecil tepatnya di Desa Tanjung Damai. Menurutnya, kendala yang dihadapi oleh petugas gabungan dalam menanggulangi kebakaran adalah sulitnya menjangaku lokasi serta keberadaan sumber air yang cukup jauh.
Sebelumnya pada Sabtu pagi tadi, BMKG Pekanbaru merilis 30 titik api di Riau. Sebagian titik api yang mengindikasikan Karlahut berada di Bengkalis.
Untuk menanggulangi kebakaran di wilayah itu, Satgas Udara Karlahut Provinsi Riau menerbangkan satu unit helikopter jenis MI-8 untuk melakukan waterbombing atau pengeboman air. Hasilnya, keberadaan titik api di wilayah itu berkurang cukup signifikan.