REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengatakan, negara Indonesia sekarang tengah mengalami krisis pemimpin yang memiliki sikap cendekiawan.
"Problem negara kita saat ini ialah keterbatasan pemimpin yang intelektual, cerdas dan bersikap cendekiawan. Kita juga masih minim pemimpin yang moralnya kuat," katanya di Palangka Raya, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan usai pelantikan pengurus wilayah KAHMI dan Forum Alumni Kohati (FORHATI) Kalimantan Tengah periode 2016-2021.
Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) itu mengatakan, universitas baru bisa mencetak sarjana dan sangat minim menghasilkan lulusan yang memiliki sikap cendekiawan.
Upaya mencetak sarjana yang menguasai berbagai bidang keilmuan cenderung lebih mudah dibanding mencetak individu memiliki jiwa dan mental kuat.
Menurut dia, orang menguasai ilmu teknis lebih berbahaya dibanding dengan yang punya intelektual dan didukung dengan moral baik.
"Universitas saat ini masih berlomba-lomba mencetak sarjana yang unggul dalam ilmu teknis bukan sarjana yang cerdas dan bermoral kuat. Berdasarkan survei yang dilakukan beberapa pihak, 83 persen koruptor merupakan lulusan perguruan tinggi," katanya.
Baca juga, Presdir Agung Podomoro Land Menyerahkan Diri ke KPK.