Jumat 01 Apr 2016 14:17 WIB

Suratmi dan Siyono Bukan Kader Muhammadiyah

Rep: C25/ Red: Achmad Syalaby
Keluarga Siyono membawa bungkusan uang yang diberikan Densus 88 saat mendatangi kantor Muhammadiyah Yogyakarta
Foto: Istimewa
Keluarga Siyono membawa bungkusan uang yang diberikan Densus 88 saat mendatangi kantor Muhammadiyah Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dukungan terus mengalir kepada istri terduga teroris asal Klaten, Siyono. Berbagai LSM dan Ormas berkumpul untuk memberi dukungan kepada Suratmi untuk mendapatkan keadilan.

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan dukungan yang diberikan PP Muhammadiyah, didasarkan atas dugaan pelanggaran HAM dalam kematian Siyono. Ia menegaskan, dukungan tidak diberikan kepada tindakan terorisme melainkan kepada Suratmi, yang mencari kejelasan atas kematian suaminya 

"Kita tegaskan di sini kita bukan membela teroris, tapi mendapingi Ibu Suratmi menemukan keadilan," kata Dahnil saat jumpa pers di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jum'at (1/4).

Dahnil menerangkan Suratmi dan Almarhum Siyono bukanlah kader Muhammadiyah, dan bantuan diberikan kepada siapapun mereka yang meminta, tidak melihat latar belakang dan agamanya. Ia mengatakan itu menjadi penegasan, atas kabar yang beredar di publik tentang PP Muhammadiyah yang ikut mengadvokasi Suratmi.

Ia menuturkan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Keadilan menuntut dilakukannya audit, terhadap dana yang dimiliki dan selama ini digunakan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88. Dahnil menilai selama ini tidak pernah jelas, soal transparasi, akuntabilitas dan sumber dana yang didapatkan serta digunakan oleh Densus 88.

Terkait kedatangan Suratmi ke PP Muhammadiyah, ia merasa itu merupakan satu bukti kuat ketidakpercayaan publik kepada institusi Kepolisian. Untuk itu, ia menekankan PP Muhammadiyah akan terus melakukan pengawalan, baik kepada Suratmi maupun makam dari Siyono.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement