Jumat 01 Apr 2016 11:25 WIB

BNN Ajak Masyarakat Pantau 'Jalur Tikus' Penyelundupan Narkoba

Tersangka dan barang bukti ditunjukkan saat gelar perkara kasus pengungkapan jaringan narkotika jenis shabu sindikat internasional di Direktorat Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri, Jakarta, Jumat (18/3).  (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Tersangka dan barang bukti ditunjukkan saat gelar perkara kasus pengungkapan jaringan narkotika jenis shabu sindikat internasional di Direktorat Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri, Jakarta, Jumat (18/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BNN menggalakkan peran serta masyarakat guna memantau pelabuhan ilegal yang kerap dijadikan 'jalur tikus' penyelundupan narkoba di Indonesia.

"Kita galakkan peran serta masyarakat di lingkungan itu," kata Kepala BNN Budi Waseso usai menandatangani nota kesepahaman BNN dengan Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara di Jakarta, Jumat (1/4).

Budi mengakui BNN kekurangan personil guna memantau pelabuhan ilegal yang dijadikan jalur penyelundupan narkoba di Indonesia. BNN, menurut jenderal polisi bintang tiga itu tidak cukup mengandalkan petugas menjaga dan mengamankan pelabuhan yang berada di lokasi pedalaman Indonesia.

"Mereka (pelaku) akan memanfaatkan tempat yang diperkirakan tidak ada petugas," tutur Budi.

Mantan kabareskrim Mabes Polri itu mengungkapkan, sebagian besar pelaku peredaran narkoba menyelundupkan barang haram tersebut melalui jalur laut menuju Indonesia. Para pelaku memasukkan narkoba melalui pelabuhan menggunakan kapal laut, namun ada juga menyelundupkan dengan sistem pengiriman paket dan kontainer melalui bandara.

BNN juga telah bekerja sama dengan sejumlah negara asal pengiriman narkoba seperti Tiongkok, Hongkong, Malaysia dan beberapa negara Afrika dalam memberikan informasi dan berharap menindaklanjuti jaringan narkoba internasional.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement