Kamis 31 Mar 2016 19:41 WIB

KSAL: Poros Maritim Memanfaatkan Potensi Laut Secara Optimal

Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi di base ops Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (20/4). (ANTARA/Zabur Karuru)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi di base ops Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (20/4). (ANTARA/Zabur Karuru)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI, Ade Supandi mengatakan kebijakan pemerintah untuk membangun Indonesia menjadi poros maritim dunia adalah upaya memanfaatkan laut secara optimal sebagai media pemersatu, media sumber daya, media pertahanan dan menyebarkan pengaruh.

"Laut adalah harapan masa depan Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar, berdaulat, dan sejahtera," sebutnya dalam Seminar Nasional 'Sinergitas TNI Angkatan Laut dengan Pemerintah Daerah Untuk Mewujudkan Poros Maritim Dunia' di Padang, Kamis.

Menurutnya, peran pemerintah daerah di seluruh Indonesia adalah kunci dari keberhasilan pembangunan dalam kerangka otonomi daerah yang ada saat ini.

"Sinergi TNI Angkatan Laut dan pemerintah daerah sangat penting untuk dilakukan, sinergi dilakukan baik dalam aspek SDM yang berbudaya maritim, sinergi untuk memberikan prioritas pada aspek kelestarian lingkungan laut, dan sinergi dalam upaya pengawasan terhadap pemanfaatan sumber daya laut," tambahnya.

Menteri Dalam Negeri RI, Tjahjo Kumolo dalam kesempatan yang sama menjelaskan upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, harus didukung dengan aturan dan kebijakan yang jelas baik di pusat maupun di daerah.

"Aturan tentang provinsi kepulauan diimplementasikan juga di daerah," ujarnya.

Sedangkan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan daerahnya memiliki potensi besar di bidang kemaritiman, karena dari 19 kabupaten dan kota, tujuh diantaranya memiliki wilayah pesisir.

Kabupaten dan kota itu yakni, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang, dan Kabupaten Pesisir Selatan.

Selain itu menurutnya, luas wilayah laut Sumbar sekitar 37.363,75 kilometer persegi dengan panjang garis pantai 1973,24 Km, jumlah pulau 185 pulau, luas terumbu karang 36.693,27 hektar, luas mangrove 43.186,71 hektar, luas padang lamun 42.120 hektar, dan luas kawasan konservasi perairan 419.857,79 hektar.

"Saat ini kami sedang mengembangkan kemaritiman dengan mengedepankan pariwisata di Sumbar yakni dalam pembangunan wisata bahari Kawasan Terpadu Mandeh," tambahnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement