REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menyebut kelompok radikal Abu Sayyaf tak hanya menyandera 10 Warga Negara Indonesia (WNI). Menurut dia, kelompok yang telah membaiatkan diri pada ISIS tersebut juga menyandera sejumlah Warga Negara Asing (WNA).
"Setahu saya ada 11, ada Kanada, Belanda, Norwegia, " ujarnya di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/3).
Menurut Sutiyoso, kondisi 10 WNI hingga saat ini diketahui aman. Namun begitu, pemerintah tak tahu persis apakah 10 WNI tersebut ditawan di satu tempat atau dipencar-pencar.
Sutiyoso mengatakan, pemerintah mengedepankan upaya negosiasi dalam membebaskan 10 WNI yang ditawan saat sedang berlayar menuju Filipina tersebut. Sebab, kata dia, opsi menyerang tak mudah dilakukan karena harus mempertimbangkan aspek politis dan aspek taktis.
"Karena itu kita akan negosiasi terus," ucap Kepala BIN.
Kelompok Abu Sayyaf sendiri meminta uang tebusan 50 juta peso atau setara dengan Rp 15 miliar untuk ditukar dengan 10 WNI. Jika permintaan tersebut tak dipenuhi hingga 8 April, mereka mengancam akan membunuh 10 awak buah kapal asal Indonesia tersebut.