Kamis 31 Mar 2016 13:50 WIB

Spanduk Misterius Antiterorisme Bermunculan

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Angga Indrawan
Jenazah terduga teroris Siyono saat diangkat dengan kurung batang
Foto: Antara
Jenazah terduga teroris Siyono saat diangkat dengan kurung batang

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Tekanan pembubaran Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror mendapat perlawanan. Ini terjadi sehari menjelang rencana pembongkaran jenazah terduga teroris Siyono (34) oleh tim forensik inpenden bentuk PP Muhammadiyah.

Sejumlah spanduk terpampang disejumlah tempat strategis. Terutama jalur menuju lokasi makam Siyono di Dukuh Brengkungan RT 05, RW XI, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jateng. Spanduk antiteroris dipasang orang tak dikenal, atau tidak dikenal identitas kelompok pemasang.

Spanduk berisi penolakan terhadap aksi terorisme bermunculan di sejumlah ruas jalan di Kecamatan Trucuk. Tidak diketahui siapa orang yang memasang spanduk yang bertepatan dengan kabar otopsi jenazah Siyono. "Sebelumnya tidak ada. Tapi, setelah ada berita rencana outopsi dipasang spanduk ini," ujar Wartoyo (45), warga Desa Babat, Kecamatan Trucuk, Klaten, Kamis (31/3).

Wartoyo kaget membaca spanduk putih berbunyi 'TERORIS TAK PANTAS DI KLATEN #TIDAKTAKUT’ terpampang di perempatan Jalan Ngaran-Cawas itu.

Spanduk serupa terpampang #TIDAK TAKUT juga terlihat persis di depan Kantor Kecamatan Trucuk. Dua spanduk penolakan terorisme itu bertuliskan ‘MASYARAKAT MUSLIM KLATEN MENOLAK TERORISME’ dan ‘KLATEN DAMAI TANPA TERORIS By. ELING & WASPODO’ membentang di kantor kecamatan yang tak jauh dari Mapolsek Trucuk ini.

Menurut petugas Polsek Trucuk, spanduk itu terpasang sekitar pukul 03.00, Rabu (30/3). Pimpinan Polsek kabarnya juga mengetahui adaa pemasangan spanduk. Tapi, tidak diketahui pelaku pemasang. Dan, spanduk serupa ada di mana-mana. Terutama sepanjang jalan menuju ke Cawas. Seperti, spanduk didepan SMK Pertanian juga ada.

Spanduk tersebut kontra dengan sebelumnya. Dua pekan lalu, aktivis dan berbagai Ormas Islam mengecam keberadaan Densus 88 Anti Teror. Pascapemakaman terduga teroris Siyono (34), 11 Maret lalu, muncul spanduk mengutuk dan pembubaran Densus 88. Kemudian, disusul berbagai aksi menuntut Densus 88 dibubarkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement