Kamis 31 Mar 2016 08:52 WIB

Ini Tiga Hal yang Buat Daya Saing SDM Pariwisata Masih Rendah

Seorang pemandu dan wisatawan mancanegara menari disamping patung Sigale-Gale, di Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumut, Sabtu (24/8). Seorang pemandu dan wisatawan mancanegara menari disamping patung Sigale-Gale, di Desa Tomok, Kecamat
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Wisatawan asing berjoget dengan penari lokal sebelum Gerhana Matahari Total (GMT) di Pantai Soagimalaha di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara, Selasa (8/3).

Menurut dia, upaya peningkatan kualitas SDM pariwisata salah satunya yakni dengan mendorong sertifikasi terhadap lulusan SMK Pariwisata sehingga siap menghadapi persaingan di pasar bebas ASEAN.

"Agar semua lulusan SMK tidak hanya punya ijazah tapi sertifikat berstandar ASEAN," kata dia.

Ahman menyatakan, pada tahun ini ditargetkan mampu melakukan sertifikasi bagi 35.000 tenaga kerja sektor pariwisata naik 100 persen dari target 2015 sebanyak 17.500 tenaga kerja.

Selain itu, tambahnya, Kemenpar siap memfasilitasi pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang pariwisata di 34 provinsi, yang mana setiap SMK Pariwisata dapat menjadi LSP.

Melalui berbagai upaya tersebut, lanjutnya, pada 2017 daya saing SDM pariwisata Indonesia ditargetkan mampu berada di peringkat ke-3 Asean, bahkan pada 2018 bisa di urutan pertama.

Rakornas SMK Pariwisata yang digelar selama 30 Maret hingga 1 April 2016 tersebut diikuti kepala SMK Pariwisata se - Indonesia khususnya yang terakreditasi A.

Ahman Sya menyatakan kegiatan ini akan dilakukan setiap tahun dan selalu dilakukan evaluasi terutama terhadap sekolah sekolah kejuruan yang mengikuti Rakornas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement